Sulawesi Selatan

0 216

MAKASSAR – Direktorat Jenderal Perkebunan Ir Bambang dan Direktur Jenderal Perbenihan dan Perkebunan Ir Muhammad Anas kembali berkunjung ke ruangan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, di Kantor Gubernur Sulsel, Jum’at (4/1).

Dalam pertemuan tersebut, Ditjen Perkebunan Ir Bambang memaparkan, bahwa dirinya menanggapi positif masukan dari Andi Sudirman dan tim ahli Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) untuk mempercepat pembangunan kejayaan Kakao di Indonesia. Dimana, sentralnya ada sebagian di Sulawesi-Selatan.

“Kami tadi juga sudah berbicara serius mengenai hal itu, untuk mempercepat kejayaan Kakao, apa-apa saja yang dibutuhkan, baik benih maupun bibit kita masih mengupayakan agar secepatnya terealisasi,” ucap Bambang.

Sementara itu, Wagub Sulsel Andi Sudirman mengatakan, kedatangan mereka menanggapi positif kejayaan Kakao di Indonesia khususnya Sulsel.

“Kita akan buat dua alternatif yang pertama dengan pembibitan, kedua pola kemampuan tumbuh di Sulsel. Dan tentu kita sudah berkordinasi dengan tim-tim ahli dan kampus untuk menyatukan data-data kita,” ujar Andi Sudirman.

Selanjutnya, kata Andi, setelah mereka melihat dan meneliti di Sulsel akan ditindaklanjuti dengan program yang ada. “Kita akan tindaklanjuti itu,” pungkasnya. (*)

0 331

JENEPONTO — Penjabat Sekretaris Provinsi Sulawesi Selatan Ashari F Radjamilo menghadiri acara serah terima jabatan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jeneponto, sekaligus memberikan sambutan mewakili Gubernur Sulsel di Ruang Pola Kantor Bupati Jeneponto, Kamis (3/1/2018).

Bupati Jeneponto terpilih Iksan Iskandar menerima jabatan dari Pelaksana Harian (Plh) Bupati Jeneponto Syafruddin Nurdin yang hanya menjabat selama 10 jam. Iksan Iskandar berpasangan dengan Paris Yasir.

“Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala Rahmat dan Karunia-Nya kita dapat menghadiri dan mengikuti Acara Serah Terima Jabatan Bupati Jeneponto hasil Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2018 untuk Masa Jabatan 2018-2023 dalam suasana tertib, aman, lancar dan mendapat berkah dari Allah SWT,” kata Ashari F Radjamilo.

Dirinya atas nama pemerintah dan masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya Masyarakat Kabupaten Jeneponto, mengucapkan selamat memasuki tahun 2019 terkhusus selamat atas terpilihnya Saudara-Saudara sebagai Bupati dan Wakil Bupati.

Dia yakin masyarakat merasa sangat bangga menyambut kehadiran mereka untuk melanjutkan jalannya roda penmerintahan. Karena mereka putera terbaik masyarakat Kabupaten Jeneponto tentu pula merupakan Putra-Putra terbaik milik Provinsi Sulawesi Selatan. 

Dia mengapresiasi dan memberi semangat kepada putra-putra terbaik ini, untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan di seluruh aspek roda pemerintahan dan aspek kehidupan masyarakat, agar kabupaten yang dipimpinnya nantinya bisa lebih maju lagi, baik lagi dan menjadi Kabupaten terbaik yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan dan jika mungkin bisa terbaik untuk tingkat Nasional.

Di momentum pelantikan yang dilaksanakan di awal tahun anggaran ini, saya mengajak untuk kita semua agar senantiasa memperhatikan administrasi pelaporan pelaksanaan kegiatan dan pelaporan pertanggungjawaban lainnya, karena itu merupakan cerminan dari kinerja kita selama 5 (lima) tahunan nantinya. Ashari mengingatkan, agar mereka dapat terhindar dari persoalan hukum yang bisa terjadi. 

Sebagai pelaksana langsung kegiatan dengan menggunakan APBD Kabupaten Jeneponto Tahun Anggaran 2019. Sekda meminta dimanfaatkan semaksimalnya untuk kepentingan rakyat, untuk kemajuan daerah serta untuk membangun infrastruktur agar potensi ekonomi daerah. Dia menggelorakan semangat dengan mengedepankan Jujur, Cerdas dan Kerja nyata.

Dalam rangka membangun daerah, dia mengajak untuk senantiasa bersinergi dengan Visi-Misi Provinsi Sulawesi Selatan untuk menjawab persoalan pembangunan di Sulawesi Selatan. Visi Sulawesi Selatan yang Inovatif, Produktif, Kompetetif, Inklusif dan Berkarakter, sedangkan Misinya adalah didasarkan pada empat fungsi dari pemerintahan yakni Melayani (service), Membangun (development), Memberdayakan (empowerment) dan Mengatur (regulating).

Visi Inovatif yakni Daerah (Sulsel) memiliki kemampuan menciptakan gagasan, produk dan layanan baru yang memberikan nilai tambah bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat (Sulsel).

“Kompetitif berarti berkemampuan menghasilkan SDM, produk barang dan jasa yang mampu terserap oleh pasar,” jelasnya.

Inklusif yakni kondisi sistem dan lingkungan Sulsel yang ramah untuk semua tanpa hambatan dengan cara melibatkan partisipasi masyarakat tanpa kecuali serta berkarakter, yakni spirit pembangunan berdasarkan agama dan budaya masyarakat Sulsel.

Misi Melayani (service) adalah pelayanan pemerintahan yang mengutamakan kebutuhan dan kepentingan masyarakat (responsive govermance), menciptakan efektifitas pemerintahan melalui mekanisme koordinasi yang harmonis antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. 

Misi Membangun (development) menghendaki peningkatan infrastruktur yang berkualitas dan aksesibel serta Misi Memberdayakan (empowerment) bertujuan membangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang produktif guna mengatasi kesenjangan antar wilayah dan mempercepat pemerataan kesejahteraan warga sulsel tanpa terkecuali.

“Kita patut berbangga karena Provinsi Sulawesi Selatan terus bergerak maju meskipun tantangan dan ujian datang silih berganti. Kita telah menunjukkan bahwa dengan tekad dan keyakinan disertai kerja keras, semua tantangan itu dapat kita lalui dengan baik sehingga perlahan dan pasti kita menuju ekonomi yang kuat dan berkeadilan, demokrasi yang stabil dan berkualitas, serta peradaban yang maju dan unggul,” ucapnya.

Dia menekankan jabatan saat ini bukanlah jabatan yang nikmat, akan tetapi jabatan yang penuh tantangan. 

“Namun demikian, berbekal latar belakang dan pengalaman yang dimiliki oleh Saudara-Saudara, saya yakin amanah jabatan sebagai Bupati dan Wakil Bupati dapat Saudara laksanakan dengan sebaik-baiknya, Insya Allah,” pungkasnya. (*)

0 214

Gubernur Sulsel

MAKASSAR — Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah (NA) menerima kunjungan Duta Besar China (Thiongkok) untuk Indonesia, Xiao Qian dan rombongan di Rumah Jabatan Gubernur di Jalan Sungai Tangka, Kamis (3/1). Mereka kemungkinan kerjasama dalam beberapa bidang.

Investasi terbesar China sendiri di Indonesia berada di pulau Sulawesi.

“Dubes ini baru setahun di Indonesia, dan dia mengatakan bahwa investasi terbesar dia itu ada di pulau Sulawesi. Kehadiran mereka pertama bertemu saya. Dia ingin mendengar apa rencana rencana kedepan sebagai gubernur yang baru,” kata Nurdin Abdullah.

Tujuan lainnya akan mengunjungi beberapa proyek yang dikerjakan oleh China. Serta akan bertemu komunitas China yang ada di sini.

Sedangkan Pemprov Sulsel, mengusul, pertama Sulsel saat ini sedang mendesain rencana pembangunan jalan tol. Jadi mengajak apakah berminat atau tidak untuk terlibat berinvestasi. Termasuk untuk 24 kabupaten/kota.

“Tadi dia mengatakan kami sangat berminat, dia mengatakan seperti itu dan beliau mengatakan cari waktu untuk bisa kita siapkan para investornya di China, kita diskusi di China mereka mengundang secara resmi. Kita akan hadir,” sebut NA.

Mengapa jalan tol menjadi penting, diharap investasi dapat membantu selain dari APBN.

Yang kedua juga menawarkan berinvestasi di infrastruktur kereta, Ketiga, kerja sama untuk pariwisata.

“Kita juga punya pulau-pulau, kalau dia mau join untuk membangun pariwisata karena dia juga mengatakan bahwa pariwisata Sulawesi Selatan ini juga diminati oleh Tiongkok,” jelasnya.

Yang lebih penting lagi menurut NA adalah rencana penerbangan langsung dari China ke Makassar, karena dengan ke Jakarta atau ke Surabaya dulu makan akan berbiaya terlalu tinggi.

Rencana lainnya, adalah pembangunan konsulat China di Sulsel. “Jadi beliau ingin menghidupkan kembali, dulu kan ada konsulatnya di sini, jadi saya mengatakan bahwa memang sangat dibutuhkan. Karena kita kalau mau ke sana kita kan harusnya ke Jakarta,” paparnya.

Sementara sejauh ini telah beberapa konsulat hadir di Sulsel seperti Jepang, Australia, Ceko dan Swiss.

“Dia tadi sudah mengatakan rencana itu sudah bulat, tinggal minta pendapat kita bagaimana kalau ada konsulat ini. Mungkin kita bisa lebih mempermudah semua,” ujarnya.

Jika disetujui, NA menjelaskan tidak usah khawatir dengan tenaga kerja yang asal china karena tenaga kerja yang akan digunakan adalah tenaga kerja lokal. Karena lebih banyak ke infrastruktur, bukan pabrik untuk yang membutuhkan spesifikasi khusus.

Sementara itu, apa yang akan dilakukan dalam waktu dekat yang bisa dilaksanakan. NA melihat keseriusan pihak Tiongkok.

“Tapi beliau ini serius sekali, biasanya orang-orang duta-duta besar itu sebelum dia mengunjungi dia sudah pelajari potensi. Makanya dia datang, dia sudah menyampaikan niatnya, bahwa Sulsel ini merupakan daerah yang sangat potensial untuk kita kerjasamakan,” jelasnya.

Sementara, Xiao Qian, mengatakan rencana ini juga dalam rangka menjaga hubungan antara Tiongkok (China) dan Indonesia yang telah terjalin sangat panjang. Dan menilai Pulau Sulawesi memiliki peranan penting dalam hubungannya Indonesia-China. 

Dia juga mendorong investor untuk berinvesatsi di Sulsel. Serta memberikan beasiswa untuk masyarakat Sulsel.(*)

0 553

Dinas kehutanan melaksanakan sosialiasi peraturan Gubernur tentang rencana kehutanan tingkat prov.(RKTP) Sulsel tahun 2019-2039, sebagai rangkaian program 100 hari kerja Gubernur dan wakil gubernur sulsel ( Nurdin Abdullah & Andi Sudirman Sulaiman ).
Kegiatan ini di hadiri sebanyak 90 peserta dari Dishut Sulsel, OPD terkait lingkup Pemprov.sulsel,BUMN,BUMS,NGO,KPH/CDK Dishut.Sulsel. Dan di buka oleh Sekretariat Dinas Kehutanan, Ir.Faisal ,MS. di htl Best Western Makassar, 31 Des 2018

Rencana kehutanan tingkat provinsi telah di susun oleh instansi provinsi yang telah menangani kehutanan sebagaimana amanat yang termuat dalam peraturan menteri kehutanan nomor P.1/ Menhut-II/2012 Pasal 3 Ayat 1, merupakan rencana arahan makro pemamfaatan dan penggunaan Spasial atau ruang dan potensi kawasan hutan untuk pembangunan kehutanan dan pembangunan di luar kehutanan yang menggunakan kawasan hutan serta perkiraan kontribusi sektor kehutan di wilayah provinsi.

Pembangunan kehutanan memiliki peran yang strategis dalam asfek ekonomi, sosial dan lingkungan. Dan semua aspek yang terkait harus di seimbangkan sehinggah dapat bersinergi positif.

Sekretaris Dinas Kehutanan , Ir. Faisa.MS dalam sambutannya menegaskan bahwa pengambilan kebijakan pembangunan kehutanan yang tidk seimbang pada satu aspek akan berdampak pada aspek lain. Oleh sebab itu pengelolaan sumber daya kehutanan harus dilakukan secara profesional dan terintegritas mulai saat ini secara berkelanjutan di masa akan datang.

Dengan tersusunnya RKTP Sulsel ini , diharapkan dapt terwujud sinkronisasi pembangunan kehutanan antara pusat dan daerah, sehinggah rencana pengaturan poladan struktur ruang dapat terlaksana guna mewujudkan keseimbangan aspek.

0 254

MAKASSAR — Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah, memberikan tips untuk dalam mengantisipasi dan meminimalisir dampak bencana. Pendekatan agama yang dipadukan dengan teknologi, menjadi salah satu kuncinya.

“Kita awali di tahun ini, kita sudah meminta Pemprov untuk bagaimana memakmurkan mesjid dan tempat-tempat ibadah yang lain. Sebagai umat Islam, jangan berhenti berdoa karena skenario Tuhan itu jauh lebih dahsyat daripada teknologi manusia,” kata Nurdin Abdullah, sesaat setelah menghadiri peringatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama Ke-73 Tahun, di Ruang Pola Kantor Gubernur, Kamis (3/1).

Mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Kuasa, sangat penting. Dirinya percaya, ada yang mengatur alam ini. Teknologi dikombinasi dengan pendekatan agama, itu dapat dilakukan sebagai upaya antisipasi bencana.

“Jadi teknologi kita hadirkan supaya ada deteksi dini, tetapi yang lebih dahsyat itu tadi, pendekatan agama. Kalau kita banyak doa, banyak dzikir, semuanya Insya Allah,” ujarnya.

Untuk alat deteksi dini jika ada yang kurang, Pemprov harus berupaya untuk menghadirkan. Terlebih ini untuk kepentingan rakyat.

Pemprov sendiri dibawah kepemimpinannya, akan merencanakan dana penanggulangan bencana sebesar satu persen atau sekitar Rp 100 miliar.

“Itu harus, tapi inikan sudah lewat. Kita hanya dianggarkan 20 persen (dari yang diajukan). Kan kita hanya mengusulkan, jadi ke depan ini harus kita coba, karena kita punya 24 kabupaten-kota,” jelasnya.

Dana tanggap darurat ini penting, melihat pelajaran saat terjadinya banjir di Kabupaten Barru, pekan lalu.

“Saya kemarin ke Barru, untung ada dana cadangan, langsung kita kasih, kita kasih bangunkan rumah. Pak Bupati siapkan tanah, relokasi cepat supaya ada kepastian bagi masyarakat kita yang ditimpa masalah,” terangnya. (*)