Tags Posts tagged with "Nurdin Abdullah"

Nurdin Abdullah

0 378
Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah Menerima Kunjungan Kanwil Kemenkumham Sulsel, di Rujab Gubernur Sulsel. Foto : Biro Humas Pemprov Sulsel

Makassar, birohumas.sulselprov.go.id – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan (Sulsel) Imam Suyudi beserta rombongan, menemui Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, di Rumah Jabatan Gubernur, Rabu (30/1). Kedatangan Imam Suyudi untuk membahas pelaksanaan tugas dan fungsi Kanwil Kemenkumham Sulsel.

Dalam laporannya, Imam Suyudi memaparkan bagaimana masalah over crowded di lapas dan rutan, termasuk bagaimana pola pembinaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di wilayah Sulsel.

“Di tengah kondisi yang over crowded ini, kami sudah membuat nota kesepahaman dengan dinas kesehatan provinsi terkait pelayanan kesehatan, khususnya bagi warga binaan perempuan yang sedang hamil, melahirkan dan pasca melahirkan,” ujar Imam Suyudi.

Baca Juga : Sulsel Raih Penghargaan Bidang Perdagangan APPSI Gubernur Award

Ia juga menyampaikan beberapa hal terkait pengawasan orang asing dan rencana pembangunan Unit Layanan Pelayanan (ULP) di beberapa kabupaten, serta di pusat perbelanjaan di Kota Makassar untuk memudahkan pelayanan imigrasi.

Sementara, Gubernur Nurdin Abdullah berjanji membantu untuk memudahkan perijinan pembangunan ULP tersebut.

Baca Juga : Nurdin Abdullah Bicara Hak Politik Kaum Milenial

“Pak Kanwil boleh lihat nanti di Gedung Mulo atau Gedung Kesenian di Jalan Balaikota dan nanti kita bantu untuk lokasi di mall,” ungkap Nurdin Abdullah.

Terakhir, Kakanwil menyampaikan tentang harmonisasi ranperda dan pencapaian kabupaten/kota peduli HAM. (*)

0 604

• Tindaklanjut Kunjungan Wapres

Makassar, birohumas.sulselprov.go.id — Gubernur Sulawesi-Selatan HM Nurdin Abdullah (NA) bersama Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWS-PJ) Iskandar berdiskusi di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Selasa sore (29/1). Mereka membahas tindaklanjut dari kunjungan Wakil Presiden RI di Sulsel, dua hari lalu (27/1).

Kunjungan ini untuk melihat dampak dari bencana banjir dan longsor yang terjadi di Sulsel pada 22 Januari lalu.

Baca Juga : Nurdin Abdullah Apresiasi Wali Kota Makassar Telah Beri Peringatan Antisipasi Cuaca Ekstrem 

“Tadi Bapak Gubernur menunggu untuk mendiskusikan lebih lanjut, apa langkah yang akan dilakukan dari hasil kunjungan Bapak Wakil Presiden kemarin,” kata Iskandar. 

Setelah kunjungan ini, Iskandar membeberkan, setelah kunjungan tersebut, dia mendapatkan arahan dari Menteri PUPR melalui Dirjen Sumber Daya Air untuk pembangunan Bendungan Jene’lata. 

“Bagaimana Bendungan Jene’lata itu akan dapat dimulai, dengan dasar itu kami melaporkan kepada Bapak Gubernur bahwa persiapan untuk mulai rencana pembangunan itu sudah kita rencankan,” sebutnya. 

Ada beberapa hal, Iskandar sampaikan, termasuk izin lingkungan dan penetapan lokasi. Dukungan Gubernur diperlukan,  sebutnya, karena itu otoritas gubernur. Selanjutnya sosialisasi dan pembagian peran.

“Atau peran bersama antara Pemprov Sulsel,  Pemda Gowa dan Balai Besar Pompengan Jeneberang,” jelasnya.

Baca Juga : Masa Tanggap Darurat di Sulsel Diperpanjang Seminggu 

Mereka juga membahas terkait perpanjangan masa tanggap darurat yang telah berakhir hari ini (29/1) diperpanjang selama seminggu.

“Kita perpanjang dulu, seminggu. Kan masih ada daerah-daerah kita yang masih terisolir. Makanya, kita coba supaya tuntas. Kita jangan stop, masih ada masyarakat kita yang masih membutuhkan,” kata Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah sebelumnya di Kantor Gubernur Sulsel.(*)

0 337

Makassar, birohumas.sulselprov.go.id – Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah (NA) menghadiri Festival Muda Memilih 2019 di Baruga Andi Pangerang Pettarani Universitas Hasanuddin Makassar, Selasa (29/1). Acara ini diselenggarakan oleh Kompas TV.

Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu mengapresiasi kesediaan NA untuk hadir dan memberikan perhatian untuk generasi muda.

“Saya ucapkan terima kasih, Pak Gubernur telah menaruh perhatian serius untuk pencerdasan bagi pemilih pemula dan segenap narasumber yang menyelanggarakan Festival Muda Memilih,” kata Dwia.

Dwia menyampaikan, pemilih pemula perlu dipersiapkan wawasan mereka secara cukup tentang pemilu, memiliki kecerdasan dan bersikap netral. Dia juga berharap para pemilih pemula tidak mudah diintervensi.

Baca Juga: Gubernur Minta Unhas Kaji Penyebab Banjir Bandang

Dwia menyampaikan pemilih pemula di Unhas, setiap tahun bertambah 8.000 orang pemilih pemula.

Gubernur Sulsel Jadi Narasumber Bareng Komisioner KPU RI

Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah menjadi narasumber. Selain itu, Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan, Dekan Sospol Unhas Armin Arsyad. Dan dari Wapemred Kompas dotcom Heru Mardianto.

Nurdin Abdullah yakin bahwa pemilih milenial Sulsel adalah pemilih cerdas dan akan memberikan hak suaranya.

“Saya kira Sulsel memiliki pemilih milenial lebih 30 persen dan tumbuh di era teknologi informasi. Dan mereka lebih selektif menerima informasi, terutama hoaks dan fitnah. Karena pemilih ini menentukan kontestasi 2019. Dan saya yakin pemilih milenial Sulsel adalah pemilih cerdas,” sebutnya.

Baca Juga: Dukung Perfilman Sulsel, Nurdin Abdullah Terlibat Seni Peran di Film “May Day”

Nurdin Abdullah juga menyampaikan bahwa tahun 2035 Indonesia mendapatkan bonus demografi dan menjadi modal Indonesia untuk bangkit.

Sementara Wahyu Setiawan, mengatakan, bahwa pemilihan di Makassar menciptakan sejarah dengan menangnya ‘kotak kosong’.

Untuk pemilih pemula dia meminta agar mereka menggunakan hak pilih mereka secara merdeka dan otonom.

Sedangkan Armin Arsyad menyampaikan bahwa pemilih milenial akan sangat menentukan masa depan Indonesia dan tahap pemilih selanjutnya setelah Pilpres dan Pileg tahun 2019.

“Karena akan menentukan kualitas demokrasi ke depan, mengambil alih kepemimpinan dan estafek, mereka adalah generasi emas,” ujarnya.

Baca Juga: Gubernur NA Turut Prihatin Atas Peristiwa Terbakarnya Masjid Agung Belopa

Sementara pada sesi tanya jawab, salah seorang hadirin, Umar menyampaikan saran, bahwa terutama perlu menjadi perhatian penyelenggara adalah kalangan generasi milenial, karena banyak pemilih milenial yang enggan memberikan hak suaranya. Sehingga harus mengambil langkah agar mereka mau memberikan hak suaranya.

NA menanggapi dan berharap struktur pemerintahan terus memberikan pencerahan kepada kalangan ini.

“Saya yakin kaum milenial punya visi-misi ke depan semakin bagus dan kritis. Untuk anak-anak kita sekarang, yang penting hindari hoaks dan fitnah. Karena orang baik dibilang jelek, orang jelek dibilang baik,” tambahnya. (*)

0 492

Makassar, birohumas.sulselprov.go.id — Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah (NA) menyampaikan agar pesan dalam aksi demonstrasi untuk dilakukan dengan santun, sehingga pesan yang ada sampai dan tercipta suasana stabil di Sulsel. 

Hal ini berpengaruh pada kepercayaan dunia luar terhadap Sulsel. Hal ini yang menjadi pesan utama NA saat melakoni peran sebagai gubernur dalam Film “May Day” di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Selasa (29/1).

NA menjalani beberapa adegan, usai pengambilan gambar NA sempat melihat hasil pengambilan gambar dan menanyakan serta evaluasi cara berlakon. 

Produser film Zulkifli Gani Ottoh (Zugito) mengatakan, adegan NA adalah menerima terlebih dahulu telepon dari tokoh buruh dan tokoh serikat pekerja dan minta petunjuk dari Pak Gubernur tentang upah minimum Provinsi dan Gub minta kondisi dijaga kondusif.  

Baca Juga : Masa Tanggap Darurat di Sulsel Diperpanjang Seminggu

“Ini rencananya tayang pada bulan Mei, tentu kita harapkan semua pengusaha dan pekerja nonton film ini, karena mendidik boleh demo tapi jangan anarkis, jaga etika,” kata Zugito. 

Pada kesempatan ini juga NA melakukan pengambilan gambar untuk film Ati Raja, sebuah testimoni tentang dukungan untuk perfilman di Sulsel. 

“Sebuah testimoni untuk film Ati Raja, mencintai film daerah. Karena semakin banyak sineas muncul di Sulsel. Makassar adalah kota nomor dua nasional, justru kita berkembang dengan sangat baik,” sebut Nicky R selaku produser. (*)

0 323

Makassar, birohumas.sulselprov.go.id — Hari ini, Selasa, 29 Januari 2019 merupakan hari terakhir tanggap darurat terhadap peritiwa banjir dan longsor di Sulsel yang melanda beberapa kabupaten kota. Namun, status ini diperpanjang lagi hingga satu minggu ke depan atau mulai berlaku 30 Januari hingga hingga 5 Februari mendatang. 

“Kita perpanjang dulu, seminggu. Kan masih ada daerah-daerah kita yang masih terisolir. Makanya kita coba supaya tuntas. Kita jangan stop, masih ada masyarakat kita yang masih membutuhkan,” kata Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah di Kantor Gubernur Sulsel, Selasa (29/1).

NA juga menyampaikan telah bertemu dengan Pimpinan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWS PJ) Iskandar. Dan mereka telah di lapangan untuk bekerja. 

“Sekarang sudah di lapangan semua, kemarin saya ke Soppeng melihat sungai yang tergerus ada rumah juga terbawa arus. Itu Pompengan sekarang lagi mencoba, masing-masing ini ada anggaran yang mana kira-kira bisa dialihkan ke daerah-daerah yang harus dipulihkan segera,” sebutnya. 

Upaya antisipasi juga harus dilakukan. NA menyebutkan, agar tidak lagi terjadi maka cara penanaman di lahan juga harus diperhatikan, menertibkan di atas perladangan, kembalikan fungsi konservasi hutan. Untuk pemulihan kata NA, dibutuh sekira 3 sampai 4 tahun. 

“Oleh karena itu kita kawal dengan doa, mudah-mudahan curah hujan kembali normal, 51 mm per detik. Kalau selama ini kan, itu tanggal 22 Januari itu 385 mm per detik dalam satu hari,” jelasnya. 

Baca Juga : Gubernur NA Turut Prihatin Atas Peristiwa Terbakarnya Masjid Agung Belopa

Untuk sedimentasi, dilakukan pengerukan, jika hulu kita tidak dibenahi. Ini tidak akan ada artinya. Fungsi konservasi harus dikembalikan bekerjasama dengan berbagai pihak lain. Termasuk penambang juga coba dievaluasi dan dikaji. 

“Jangan ambil keputusan tanpa kajian nanti merugikan orang. Jangan kita ambil tindakan tapi masalahnya di sini. Itukan sia-sia. Makanya, apa pun kita lakukan kajian akademik itu penting. Makanya Unhas mau turun,” paparnya. 

Dia menjelaskan, di negara maju setiap kejadian, tim ahli akan turun. Kemudian melakukan penelusuran apa penyebabnya sampai tuntas baru kita umumkan ke rakyat.

“Bahwa penyebabnya ini, ini, ini, terus apa solusi yang kita ambil. Di situlah tim lagi menyusun tindak lanjut untuk memulihkan kondisi di atas,” pungkasnya.(*)

0 399

• Upaya Penyelidikan Penyebab dan Perbaikan akan Dilakukan

Makassar, birohumas.sulselprov.go.id — Masjid Agung Belopa, Kabupaten Luwu,  dikabarkan mengalami kebakaran Selasa (29/1). Kebakaran terjadi pada bagian kubah masjid yang masih dalam tahap pengerjaan. 

Diberitakan juga, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. 

Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah yang diinfomasikan kejadian tersebut akan mencoba mencari tahu apa penyebabnya dan turut prihatin. 

“Saya belum dengar, ada apa? Masjid bagus itu ya? Sayang, kita turut prihatin itu, tentu kita coba cari apa penyebabnya,” kata NA yang baru saja menghadiri acara Festival Muda Memilih di Universitas Hasanuddin. 

Dia juga kemudian berharap semoga masjid ini akan diperbaiki kembali secepatnya. 

“Semoga masjid ini akan diperbaiki kembali, pasti ada bantuan dari Pemprov,” sebutnya. (*)

0 365

• Sebagai Penghubung Indonesia Timur 

Makassar, birohumas.sulselprov.go.id — Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah (NA) menerima Penghargaan Adhi Purna Prima Award bidang Perdagangan sebagai Penghubung Indonesia Timur pada acara Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) Gubernur Award di Hotel Shangri La Surabaya, Senin malam (28/1).

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo kepada Nurdin Abdullah. Sulsel juga masuk nominasi pada Bidang Pemerintahan bersama Jawa Barat, Jawa Timur dan dimenangkan Jawa Timur.

Menurut penilaian tim APPSI Award, Sulsel memberi andil yang besar dalam meningkatkan pergerakan perdagangan di daerah Indonesia timur.

Peranan Sulsel dalam pengembangan sektor perdagangan di Indonesia timur ke depan, menurut Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah akan lebih besar setelah Makassar New Port (MNP) berfungsi maksimal.

Dijelaskan, Makassar New Port akan menjadi pusat perdagangan eksport langsung ke negara tujuan. Kehadiran MNP jelasnya, akan melipat gandakan pertumbuhan perdagangan di seluruh wilayah Indonesia Timur. 

“Sebelum ada MNP barang produk kita di Sulsel diekspor melalui Surabaya atau Jakarta. Itu memakan biaya banyak dan waktu yang panjang. Kini kita ekspor langsung melalui Makassar bisa cepat sampai ke negara tujuan dan biaya murah,” jelas Prof HM Nurdin Abdullah saat memberikan kuliah umum di IAI Asadiyah Sengkang,” Senin 28 Januari 2019 pagi.

Nurdin Abdullah yakin, kehadiran MNP akan berdampak luar biasa besar terhadap peningkatan kegiatan perdagangan di Sulsel dan di Indonesia timur pada umumnya.

Ketua Umum APPSI, yang juga Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, menjelaskan bahwa APPSI harus berperan dalam memperkuat sinergitas dan konektifitas antardaerah. APPSI diharapkan menjadi wadah interaksi kepemimpinan. 

“Tujuannya yaitu untuk mewujudkan pemerintahan daerah yang bersih, efektif, percaya diri, kreatif, dan bertanggung jawab untuk menyukseskan otonomi daerah” sebutnya. 

Gubernur juga sebagai wakil Pemerintah Pusat di daerah. Tentu berusaha melakukan sesuatu yang luar biasa.(*)

0 287

Makassar, birohumas.sulselprov.go.id — Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah menerima audiensi Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Australia, Y. Kristiarto S. Legowo di Lounge, Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Selasa (29/1).

Kunjungan ini dalam rangka penguatan hubungan antara Indonesia bagian timur dengan Australia bagian utara dalam berbagai bidang. Dimana Sulsel memiliki peranan penting dan strategis di kawasan ini. 

“Terima kasih atas waktunya, saya masuk ke daerah Pak Gubernur. Kami hadir kira-kira peluang apa yang bisa dimanfaatkan,” kata Kristiarto. 

Kristiarto menyebutkan, senang mendengarkan karena NA dan Pemprov sebelumnya memiliki rencana berkunjung ke Negeri Kanguru tersebut. Namun, diurungkan karena terjadi bencana di Sulawesi Tengah pada akhir September tahun lalu. 

Kristiarto menyampaikan bahwa Presiden RI Joko Widodo saat menerima kunjungan Pemerintah Australia beberapa waktu lalu untuk meningkatkan hubungan pemajuan antara Australia bagian utara dan Indonesia bagian timur. 

“Saat ini kita sedang merampungkan kerja sama dokumennya ekonominya. Dalam konteks peningkatan ekonomi, peningkatan arus barang, pariwisata dan investasi,” jelasnya. 

Kristiarto juga menyampaikan, akan meningkatkan kuota sebanyak 5.000 kesempatan bagi warga Indonesia untuk berlibur sambil bekerja.

Sementara itu, dia berharap berbagai kesempatan ini untuk dimanfaatkan. Alasan mereka bekerja sama dengan Sulsel karena dinamika pertumbuhannya tertinggi di Indonesia. 

Untuk Sulsel dalam pengembangan kerjasama di bidang peternakan, dia menyarankan untuk bermitra dengan negara bagian Queensland Australia. Australia dikenal dengan pembibitannya, sedangkan Sulsel (Indonesia) pada pengemukan. 

Baca Juga : Aset Industri Jasa Keuangan Sulsel Akhir Tahun 2018 Capai Rp164,4 Triliun

Sementara NA, menyampaikan bahwa rencana kunjungan pada November tersebut telah dipersiapkan namun ditunda karena terjadi bencana di Sulteng, dimana Sulsel harus mengambil peran besar untuk membantu. 

“Kita sebagai penyangga tidak bisa kita tinggalkan karena ada juga pengungsi masuk ke sulsel. Disana rumah sakit tidak bisa berfungsi normal,” jelasnya. 

NA menyebutkan berbagai potensi peluang akan dijajaki. Termasuk soal kemitraan khusus kemitraan daging.  

“Kita sudah bicarakan dan makanya fokus ke situ,” ujar NA. 

NA berharap agar Dubes Australia untuk Indonesia ini menjadi jembatan dalam bermitra dengan Australia. 

“Kami siap bermitra, kita di Indonesia potensi besar, tetapi kita krisis inovasi dan teknologi. Apalagi di era digital ini kita harus berkembang,” kata NA. 

Usai pembahasan NA mengajak Kristiarto dan rombongan untuk santap siang di Lounge Kantor Gubernur. 

“Saya mengajak Bapak makan siang dulu, Pak JK (Wapres) juga kemarin di sini,” ajaknya.(*)

0 364

• Gubernur Sulsel Dorong Koordinasi Provinsi, Kabupaten dan Kota

Makassar, birohumas.sulselprov.go.id — Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Adullah (NA) memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Pemerintah Kota Makassar Tahun 2019 dengan tema “Makassar 4.0 Now, New and Next” di Hotel Sheraton Makassar, Selasa (29/1).

Wali Kota Makassar Danny Pomanto menyebutkan kehadiran NA sangat penting. Arahan dari Gubernur penting dalam menyatukan visi, karena keberhasilan Sulsel tidak lepas dari keberhasilan Kota Makassar. 

“Mohon izin, Pak Gubernur memberikan arahan, wawasan atau apapun itu dalam semangat kita pagi hari ini,” kata Danny Pomanto. 

NA menyampaikan salah satu kunci keberhasilan pemerintahan adalah sinergitas. 

“Saya yang baru hampir lima bulan sebagai gubernur yang baru, saya berharap kita bersama-sama bersinergi, baik provinsi, kota dan kabupaten lain,” sebutnya. 

NA menyebutkan Kota Makasaar adalah barometer Sulsel. Dan Wali Kota Danny Pomanto dan Wakil Wali Kota Syamsu Rijal telah menjadi motor penggerak yang baik dan berhasil. 

NA menyampaikan mengapa koordinasi penting, misalnya, pada saat bencana dan longsor yang terjadi 22 Januari lalu. Dan Wali Kota Makassar telah memberikan peringatan akan ada cuaca ekstrem dan kenaikan air laut 18 Januari. 

“Kita baru saja mengalami bencana dengan cuaca ekstrem. Dan saya apresiasi, Pak Wali Kota sudah memberikan peringatan pada kita bahwa akan ada cuaca ekstrem dan kenaikan permukaan air laut,” ujarnya. 

Dia juga mengapresiasi camat, lurah, RT/RW dan dibawah koordinasi Wali Kota, tidak terdengar ada korban jiwa.

Baca Juga : Wagub : Simulasi Flood Warning Perlu Diterapkan di Bendungan Bili-bili

“Ini saya maksud kita harus koordinasi jadinya ringan,” ucapnya. 

NA juga menyampaikan Sulsel harus menjadi daerah ramah investasi dan mendukung ramah investasi. Demikian juga dengan Makassar ramah investasi dan pariwisata. 

“Kita sederhanakan dan terus kita dorong, pertumbuhan Makassar begitu bagus, hotel banyak dan MICE juga masuk ke Makassar untuk terus dijaga,” ujarnya. 

NA juga mendukung langkah wali kota untuk membangun pedesterian. 

“Kita ingin di Makassar, mereka pergi kerja tidak pakai mobil tetapi jalan kaki, dan itu sudah dibangun oleh Pak Wali, mari pedesterian yang dibangun dan ini dilanjutkan,” harapnya. (*)

0 313
  • Tumbuh 6,4 Persen

Makassar, birohumas.sulselprov.go.id — Kantor OJK Kegional 6 Sulawesi, Maluku, Papua menggelar Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan 2019 bertempat di Hotel Claro, Jalan AP Pettarani Nomor 3 Makassar dengan tema “Kolaborasi Membangun Optimisme dan Akselerasi Pertumbuhan Berkelanjutan”.

Acara ini dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Selatan, H. M. Nurdin Abdullah, Anggota Dewan Komisioner Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen, Anggita Komisi XI DPR RI, H.M. Amir Uskara, para Bupati/Walikota, pimpinan instansi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, para pimpinan lembaga jasa keuangan di Sulawesi Selatan, serta stakeholder lainnya. Acara ini dihadiri oleh 300 pelaku industri jasa keuangan. 

Total aset industri jasa keuangan di Sulawesi Selatan pada akhir tahun 2018 mencapai Rp164,4 triliun, tumbuh 6,4 persen, sedangkan kredit industri jasa keuangan mencapai Rp138,5 triliun, tumbuh 4,7 persen.

Gubernur Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah mengatakan, kehadiran seluruh stakehokder untuk memberikan support dalam rangka rapat tahunan industri jasa keuangan tahun 2019 ini.  

“Jujur, saya hari ini berbahagia karena kita telah menjalin koordinasi dengan baik. Sehingga apa yang kita lihat tadi adalah sinergi kita semua, Alhamdulillah. Dan hari ini hadir para pemangku kepentingan,” kata Nurdin Abdullah. 

NA menyampaikan hal ini dicapai karena Sulsel mampu menjaga stabilitas politik dan keamanan serta peranan kepala daerah.

“Saya telah empat bulan menjabat, tugas saya bagaimana daerah ini menjadi daerah ramah investasi,” sebutnya.

Baca Juga :  Sulsel Raih Penghargaan Hub Indonesia Timur

Dalam gelaran tahunan tersebut, Kepala OJK Regional 6 Sulampua, Zulmi, memaparkan perkembangan terkini kinerja industri jasa keuangan di Sulawesi Selatan yang kembali mencatatkan pertumbuhan yang positif dengan tingkat risiko yang terkendali selama tahun 2018. 

“Pada kesempatan ini kami akan melaporkan perkembangan industri jasa keuangan di Sulawesi Selatan dan program-program yang akan jadi fokus dan komitmen kami di tahun 2019”, kata Zulmi. 

Pertumbuhan industri jasa keuangan ditopang oleh pertumbuhan sektor perbankan dengan total aset mencapai Rp145,1 trilliun, tumbuh 6,29 persen. Dana Pihak Ketiga tumbuh 6,20 persen menjadi Rp95,2 triliun, dan kredit tumbuh 4,3 persen menjadi Rp120,2 trilliun.

Kredit UMKM juga tumbuh positif 4,02 persen dengan pangsa 32,28 persen dari total kredit. Sejalan dengan itu, realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun 2018 mencapai Rp6,5 triliun atau 121,9 persen dari rencana bisnis bank pada awal 2018 sebesar Rp5,4 triliun.

Kinerja penyaluran KUR di Sulawesi Selatan tersebut berada di peringkat 4 secara nasional, setelah Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Di samping itu, penyaluran KUR di Sulawesi Selatan juga mengarah ke sektor produksi yaitu pertanian, perikanan, dan industri pengolahan, dengan pangsa 52,13 persen, lebih tinggi dari pangsa nasional 46,8 perse dan melebihi target pemerintah, yaitu minimal 50 persen.

Kinerja intermediasi perbankan di Sulawesi Selatan masih terjaga pada level yang tinggi dengan indikator Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 125,12 persen, lebih tinggi dari LDR perbankan secara nasional 94,04 persen.

“Industri jasa keuangan di Sulsel pada tahun 2018 mencatat kinerja pertumbuhan yang positif dengan tingkat resiko yang terkendali,” ujarnya. 

Adapun risiko kredit tetap terkendali dengan rasio NPL gross sebesar 3,5 perse , masih di bawah ambang batas 5 persen. Industri pasar modal di Sulawesi Selatan juga terpantau tumbuh signifikan. Jumlah investor di Sulawesi Selatan mencapai 23.637 investor, tumbuh sangat tinggi 125,19 persen dengan nilai transaksi mencapai Rp11,58 triliun.

“Dengan berbagai program pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta kolaborasi yang produktif antara seluruh lembaga jasa keuangan, kami optimis sektor jasa keuangan di Sulawesi Selatan dapat tumbuh lebih tinggi di tahun 2019,” ujarnya. 

Dalam acara tersebut, Anggota Dewan Komisioner Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen, memaparkan bahwa kebijakan dan inisiatif yang akan menjadi fokus OJK di tahun 2019, yaitu, memperbesar peran alternatif pembiayaan jangka menengah dan panjang bagi sektor strategis, baik Pemerintah dan swasta, melalui pengembangan pembiayaan dari pasar modal.

Kedua, meningkatkan kontribusi pembiayaan kepada sektor prioritas seperti industri ekspor, substitusi impor, pariwisata maupun sektor perumahan, dan industri pengolahan.

Ketiga, meningkatkan kerja sama dengan lembaga dan instansi terkait, diantaranya dalam rangka memfasilitasi penyaluran KUR dengan target sebesar Rp140 triliun khususnya dengan skema klaster bagi UMKM di sektor pariwisata dan ekspor, pendirian Bank Wakaf Mikro menjadi sekitar 100 lembaga pada akhir tahun 2019, percepatan pembentukan sekitar 100 BUMDes Center di berbagai daerah, bekerja sama dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan tujuan optimalisasi aktivitas ekonomi masyarakat desa, termasuk juga penyaluran KPR Milenial, Bansos Non-Tunai, MEKAAR dan juga UMi.

Hoesen juga mendorong agar inovasi industri jasa keuangan dalam menghadapi perkembangan zaman. 

“Mendorong inovasi industri jasa keuangan dalam menghadapi revolusi industri 4.0,” ujar.(*)

0 566
Luwu, humas.sulselprov.go.id - Musibah banjir melanda Kabupaten Luwu, Senin, 14 Maret 2022 sekitar pukul 17.30 Wita. Banjir ini diakibatkan hujan deras yang berlangsung lama....