Tags Posts tagged with "Prof HM Nurdin Abdullah"

Prof HM Nurdin Abdullah

0 767

Makassar, humas.sulselprov.go.id – Di tengah pendemi Covid-19, seluruh stakeholder Sulawesi Selatan (Sulsel) diharapkan dapat mengambil bagian dalam memajukan daerah, termasuk keberlangsungan perekonomian. Khusus di Sulsel, pengembangan potensi wisata terus dilakukan, karena sektor ini jika bergerak juga melibatkan aspek lain, termasuk perekonomian. Para kepala daerah di Sulsel yang baru saja dilantik juga diharapkan mengambil peran tersebut.

“Insyaallah Sulsel akan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia. Mudah-mudahan kami bersama bupati dan wali kota yang baru saja dilantik, saya yakin memiliki semangat yang sama dengan kita untuk memoles seluruh potensi wisata kita sehingga bisa menjadi destinasi pariwisata,” kata Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah, dalam program Forum Group Discussion (FGD) dengan tema Pengelolaan Potensi Alam dan Wisata Sulsel, Jumat 26 Februari 2021.

FGD ini dalam rangka Hari ulang tahun Tribun Timur yang ke-17 yang ditayangkan secara live di channel Youtube.

Selain Gubernur Sulsel, hadir juga sebagai pembicara, Sandiaga Salahuddin Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif); Mohamad Nurdin Subandi (Kepala OJK Regional Sulawesi, Maluku, dan Papua); Budi Hanoto (Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan); Ary A. Setiawan (Senior Vice President PT. Summarecon Agung Tbk dan Adi Satria (Senior Vice President Operations and Gov Relation, Accor Indonesia & Malaysia).

Lanjut Nurdin, Sulsel dikaruniai Tuhan dengan alam yang sangat indah. Dari 24 kabupaten/kota, semuanya memiliki potensi wisatanya masing-masing, hanya saja perlu dipoles lagi.

“Saya melihat pulau-pulau yang begitu indah, terumbu karang yang begitu luas, apalagi seperti di Takabonerate luar biasa, punya atol terumbu karang terbesar ketiga dunia,” ungkapnya.

Pemerintah Provinsi Sulsel terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan potensi pariwisata dengan menumbuhkan pusat ekonomi baru, meningkatkan konektivitas dengan pembangunan infrastruktur untuk mendukung aksesibilitas menuju destinasi wisata unggulan daerah.

Nurdin menyebutkan, Tana Toraja adalah salah satu destinasi favorite yang sangat khas di Sulsel, baik bagi wisatawan lokal maupun internasional. Tetapi, karena infrastruktur yang kurang memadai, seperti jalan rusak yang berdebu, membuat potensi wisata yang ada belum dapat disajikan secara maksimal.

Target sasaran pemerintah, agar ada kunjungan berulang dan endorsement dari para wisatawan yang datang ke spot-spot wisata di Sulsel termasuk Toraja. Maka dari itu, upaya untuk memberikan pelayanan yang maksimal serta fasilitas yang mendukung.

Salah satu upaya untuk mengembangkan potensi pariwisata yaitu membangun konektivitas wilayah. Pada tahun 2020 telah dirampungkan Bandara Buntu Kunik di Tana Toraja. “Sehingga wisatawan yang ingin ke Toraja cukup naik pesawat 45 menit saja,” imbuhnya.

Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan anggaran bagi sejumlah proyek strategis prasarana infrastruktur di kawasan Toraja. Melalui dukungan ketersediaan prasarana dan penunjang konektivitas ini, pihaknya ingin mewujudkan Kawasan Toraja yang bebas debu dan ramah turis.

Pemandian Air Panas Lejja, Soppeng,
Potensi pariwisata lainnya yang sedang dikembangkan adalah konsep wisata sehat dengan membuat Pemandian Air Panas Lejja atau Hot Spring. Wisata Sehat ini adalah program yang dikerjasamakan dengan pihak Pemerintah Jepang melalui program sister province.

Pendukung lainnya, juga sedang membangun jalan pintas penghubung antara kabupaten Soppeng dan Barru. Jalur ini melewati daerah Lejja, Soppeng, menuju Nepo, Kabupaten Barru, sehingga akses ke Lejja bisa lebih cepat.

Tanjung Bira juga menjadi salah satu kawasan pariwisata bahari yang sangat menarik. Sama dengan beberapa spot wisata lainnya, jarak Tanjung Bira dari pusat Kota Makassar juga lumayan jauh karena memakan sekitar 5-6 jam melalui jalur darat.

Maka dari itu, direncanakan pembangunan jalan tol yang bisa menghubungkan Makassar dengan Bulukumba, juga membangun bandara di Bira. Dengan begitu, wisatawan punya lebih banyak opsi.

Pemprov Sulsel juga bersinergi bersama Pemerintah Kabupaten Bulukumba untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, dalam hal ini pembenahan dan penataan Obyek Wisata Bira seperti Kawasan Titik Nol.

Sedangkan di Kabupaten Selayar terkenal dengan Taman Nasional Takabonerate yang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan. Kawasan ini adalah taman laut yang mempunyai kawasan atol atau gugusan terumbu karang terbesar ketiga di dunia.

Pemprov Sulsel juga berupaya mengembangkan potensi pariwisata yang ada, dengan mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Kepulauan Selayar, dengan menyiapkan berbagai kebutuhan wisata, infrastruktur, hingga konektivitas.

“KEK Pariwisata ini tidak hanya berpusat pada potensi alam pariwisatanya saja, tapi juga agrowisatanya seperti jeruk Keprok yang ingin kami kembalikan kejayaannya. Jeruk ini sering kita sebut dengan lemo china, luar biasa jika kita bisa kembalikan kejayaannya,” harapnya.

Pemerintah juga mencanangkan pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Bira dan Pelabuhan Pattumbukang Selayar, sehingga bagi para wisatawan terdapat banyak opsi baik lewat udara direct Makassar, maupun lewat laut direct Bira Bulukumba tujuan Selayar.

Sedangkan terkait aksesibilitas menuju wisata ke Danau Matano dan Towuti juga disampaikan.

“Saya kira ini juga satu-satunya danau yang termasuk danau purba yang terdalam di Asia Tenggara, kurang lebih 600 meter kedalaman dengan luas 16 ribu hektar,” terangnya.

Danau ini memiliki airnya jernih dan masuk dalam kategori danau purba yang dihuni fauna endemik. Uniknya, hewan endemik ini tidak ada di danau-danau lain di Indonesia.

Agar danau ini bisa menjadi pusat kunjungan, maka infrastruktur dan konektivitasnya harus dikembangkan. Satu-satunya cara untuk mengatasi persoalan jarak tempuh itu adalah harus ada rute penerbangan dan Bandar Udara untuk umum.

Selama ini, akses dari Makassar menuju Sorowako melalui udara kira-kira 45 menit dan melalui darat sekitar 10-11 jam.
Akses melalui udara juga masih terkendala, karena Bandara di Sorowako adalah bandara khusus milik PT.Vale.

“Kami juga dalam proses negosiasi dalam rangka mendorong potensi wisata di Luwu Raya, kami meminta PT Vale agar bandara yang ada di sana bisa diserahkan ke Pemprov untuk mengelola, sehingga nanti tidak lagi hanya digunakan pesawat Vale tetapi pesawat reguler juga bisa mendarat di sana. Saya yakin dalam waktu beberapa bulan bandara ini akan diserahkan,” jelasnya.

Ia percaya bahwa Sulsel dapat menjadikan pariwisata sebagai leading sektor yang mampu mendorong perkembangan industri-industri lainnya. Maka dari itu, dalam upaya pengembangan kawasan pariwisata, sedang membangun konektivitas sehingga terbangun kawasan pariwisata yang terintegrasi dan menghadirkan lebih banyak fasilitas pendukung.

Ia menjelaskan, adapun kondisi pariwisata Sulsel juga tertinggal jauh dibandingkan sebelum pandemi. Jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia jumlahnya 16 juta, tetapi yang masuk ke Sulsel hanya 17 ribu pengunjung.

“Ini yang perlu dikoreksi apa yang menjadi hambatan, wisatawan manca negara ke Sulsel masih sangat kecil,” kata Nurdin.

Kuncinya, menurut Nurdin, butuh keseriusan menangani infrastruktur dan konektivitas serta SDM kepariwisataan, juga diharapkan pihak swasta juga mengambil peran.

“Kami meyakini, insyaallah dua hingga tiga tahun ke depan, Sulsel kita persiapkan menjadi wisata unggulan, baik wisata alam, budaya, bahari. Karena 319 pulau yang kita miliki, yang berpenghuni itu di atas 50 persen. Jadi opportunity untuk mengembangkan wisata bahari masih sangat besar,” pungkasnya. (*)

0 467

Makassar, humas.sulselprov.go.id – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah, melantik 11 kepala daerah bupati/wali kota hasil Pilkada Serentak 2020, di Baruga Karaeng Pattingalloang, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jumat pagi, 26 Februari 2021.

Pelantikan dilakukan secara hybrid (on site dan virtual). Mereka menjabat untuk periode 2021-2024 (SK 2021-2026 dengan klausal).

Pembacaan surat keputusan Menteri Dalam Negeri dibacakan oleh Plt Kepala Biro Pemerintahan dan Otda Sulsel. Mereka yang dilantik berdasarkan SK Mendagri Nomor 131.73-356 Tahun 2021 masing-masing Adnan Purichta Ichsan – Abdul Rauf Mallagani (Gowa), Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Makassar), Chaidir Syam-Suhartina Bohari (Maros), Muhammad Yusran Lalogau-Syahban Sammana (Pangkep), Suardi Saleh-Aska Mappe (Barru).

Kemudian, Andi Kaswadi Razak-Lutfi Halide (Soppeng), Basli Ali-Syaiful Arif (Kepulauan Selayar), Andi Muchtar Ali Yusuf-Andi Edy Manaf (Bulukumba), Theofilus Allorerung-Zadrak Tombeg (Tana Toraja), Andi Indah Putri Indriani-Suaib Mansyur (Luwu Utara), dan Budiman Hakim (Luwu Timur).

“Pada hari ini Jumat, 26 Februari 2021. Saya Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan atas nama Presiden Republik Indonesia dengan ini resmi melantik,” sebut Nurdin Abdullah memulai pelantikan.

Nurdin Abdullah yang melantik atas nama Presiden RI Jokowi menyatakan harapan agar para pimpinan daerah dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.

“Saya percaya bahwa saudara-saudari dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan,” ujarnya.

Dalam pelantikan ini terdapat perubahan gerakan acara dari gladi resik. Menjadi dengan susunan penandatanganan berita acara dan sumpah serta fakta integritas kemudian dilanjutkan dengan pemasangan tanda pangkat dan jabatan.

Prosesnya, satu persatu kepala daerah kemudian wakilnya maju ke depan dari posisi masing-masing yang telah ditentukan. Pelantikan dimulai dari kepala daerah Makassar, Barru, Soppeng, Luwu Utara, Gowa, Kepulauan Selayar, Bulukumba, Pangkajene Kepulauan, Maros, Tana Toraja kemudian Luwu Timur.

Dari 12 daerah berpilkada, pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara akan dilaksanakan secara terpisah pada 31 Maret mendatang. Hal ini disesuaikan dengan masa akhir jabatan bupati.

Usai pelantikan, para kepala daerah secara bersama-sama bertepuk tangan kemudian duduk di tempat masing-masing.

Acara selanjutnya di tempat yang sama dilanjutkan dengan pelantikan Ketua TP PKK dan Dekranasda Kabupaten-Kota oleh Ketua TP-PKK Sulsel, Lies F Nurdin.

Acara ini juga dipantau langsung oleh pihak Kemendagri memastikan acara dilakukan mengikuti protokol kesehatan ketat di tengah pandemi Covid-19. Sehingga hanya dihadiri oleh kepala daerah dan wakilnya serta ketua TP-PKK kabupaten/kota.

Diketahui sebelumnya, sedianya pelantikan hanya dilakukan melalui virtual. Namun diberikan diskresi, karena Gubernur Sulsel meminta untuk melakukan pelantikan hybrid dan disetujui oleh Kementerian Dalam Negeri yang kemudian diikuti oleh daerah lain di Indonesia. (*)

0 2404

Makassar, humas.sulselprov.go.id – Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. HM Nurdin Abdullah dan istri Ketua TP PKK Sulsel, Lies F Nurdin menyambut 11 pasangan bupati/wali kota dan wakil Pemilihan Kepala Daerah Terpilih 2020 dalam sebuah acara ramah tamah di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel di Jalan Sungai Tangka, Kamis, 25 Februari 2021. Mereka akan dilantik besok (26/2).

Semua kepala daerah yang akan dilantik hadir. Santapan malam yang disajikan seperti pallubasa, lopis, mi kering (efumi) dan kue putu.

Di sela santap malam, beberapa kepala daerah menyanyi, Wali Kota Makassar, Danny Pomanto dengan lagu daerah “Minasa Riboritta”, Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf dengan lagu “Endless Love”. Kemudian Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menyanyikan lagu “Shallow” Lagu Bradley Copper feat Lady Gaga. Lagu ini dinyanyikan bersama istrinya Priska Paramita yang merupakan finalis Indonesian Idol musim keempat.

Nurdin mengatakan bahwa ramah tamah ini merupakan sebuah tradisi sebelum pelantikan. Selain sebagai ajang mempererat silaturahmi.

“Kita tumpul ramah tamah, pasti ada kepala daerah yang baru dan bisa berkenalan dengan kepala daerah yang lama,” kata Nurdin Abdullah.

Ia membeberkan banyak hal yang didiskusikan, terutama kepala daerah meminta support dari gubernur.

“Karena memang sebagai Wakil Pemerintah Pusat di daerah tugas kita adalah support kabupaten/kota. Jadi saya kira ini sebuah ajang silaturahmi yang menjadi tradisi kita sudah bangun,” sebutnya.

Adapun pesan khusus gubernur yakni adalah upaya melindungi masyarakat dari Covid-19, dan merawat yang sakit. Tapi juga tetap membuat perekonomi juga harus bergerak.

Demikian juga dengan kesepakatan membangun rekonsiliasi, untuk menyatukan semua kekuatan.

“Jadi saya kira kuncinya adalah membangun team work yang kuat, silaturahmi kita rajut kembali yang tentu pasti ada efek dari pada pilkada,” ujarnya.

Nurdin menambahkan, dari 12 Pilkada yang dilaksanakan hanya 11 daerah yang dilakukan pelantikan. Satu daerah yakni Toraja Utara kepala daerahnya masa jabatannya baru berakhir 31 Maret.

Kepala Daerah yang dilantik untuk Kabupaten Luwu Timur adalah wakil bupatinya. Diketahui, bahwa bupati Luwu Timur terpilih, Thorig Husler telah meninggal dunia di akhir Desember lalu.

“Jadi wakilnya itu kita lantik sebagai wakil, nanti setelah dilantik akan menjadi pelaksana tugas bupati. Lantas kita usulkan kembali, menjadi bupati di sana.

Imbuhnya, jadi tinggal menunggu proses, setelah pelantikan diproses untuk mengajukan sebagai bupati definitif karena bupatinya meninggalkan, setelah itu melakukan pemilihan wakil di DPRD oleh partai pengusung.

“Mereka periode 2021-2024, karena 2024 kita akan melakukan pilkada serentak,” pungkasnya. (*)

0 547

Makassar, humas.sulselprov.go.id – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah, meresmikan Amphi Theatre Pelebaran Jalan Metro Tanjung Bunga Tahap 1, Kamis, 25 Februari 2021.

Amphi theatre ini memiliki lebar 50 meter. Tahap pertama diselesaikan sepanjang 250 meter dengan anggaran biaya sekitar Rp 30 miliar lebih.

Fasilitas ini diharapkan menjadi ikon baru Kota Makassar, menjadi ruas jalan boulevard (utama) yang akan menghubungkan beberapa kabupaten kota dengan Makassar.

Jika rampung, jalur jalan lebar Metro Tanjung Bunga ini akan dilengkapi jembatan, pedesterian, dan memberikan alternatif bagi masyarakat menikmati pemandangan. Ini diharapkan akan menjadi ikon baru Kota Makassar.

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, mengatakan, penyelesaian jalan ini penting untuk segera diselesaikan, karena berhubungan dengan kepentingan rakyat.

“Ini kepentingan rakyat, kepentingan rakyat itu di atas segala-galanya. Jadi ini harus kita selesaikan. Karena Tanjung Bunga ini adalah harapan kita menjadi landmark Kota Makassar, sehingga wajib harus selesai,” kata Nurdin Abdullah.

Penyelesaian tahap awal termasuk banyaknya ditemukan lubang di jalan tersebut melalui perbaikan jalan.

“Jadi mungkin tahap awal dulu. Karena sudah banyak lubang-lubang preservasi dulu kita lakukan. Supaya tidak ada lagi masyarakat mengeluh,” sebut Nurdin.

Jalan Metro Tanjung Bunga sendiri akan menjadi landmark Makassar, dengan panjang jalan 6 Km, lebar 50 meter akan dilengkapi dengan fasilitas jalur sepeda lebar 6,6 meter, jalur lambat 4,8 meter, jalur hijau 1 meter, jalan utama 9,6 meter dan jalur hijau 2 meter. Jalan nanti diharapkan dapat mengakomodir intensitas transportasi tinggi.

Selanjutnya, akan dilakukan pendekatan dengan para pemilik lahan. Demikian juga berkoordinasi dengan BPN Makassar dan Kanwil Pertanahan untuk bersama-sama menyelesaikan akses lahan yang masih tersisa.

“Insyaallah kita berharap 2022 ini betul-betul sudah tuntas,” harapnya.

Sedangkan Pj Wali Kota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin, menyatakan, hadirnya amphi theater ini selain akan menjadi ikon, juga akan semakin menguatkan peran Makassar sebagai hub menghubungkan kawasan timur dan barat yang telah dimiliki dan menjadi modal sejak dulu.

“Dari sisi histori telah menjadi kota tujuan niaga bagi pedagang luar ini. Ini tidak lepas dari posisi strategis secara geografis Kota Makassar yang hampir berada di tengah-tengah gugusan kepulauan Indonesia. Sehingga tentu memegang peran sebagai hub yang menghubungkan antara timur dan barat,” jelasnya.

Kota Makassar merupakan ibu kota Sulsel, yang dikeliling oleh potensi yang didukung oleh daerah di sekitar Kota Makassar. Ini menjadi modal dasar Kota Makassar berkembang menjadi kota terkemuka, bukan saja di Indonesia tetapi juga dunia.

Potensi ekonominya bukan dari sektor pertanian, namun sebagai kota jasa, potensi ekonominya ada pada sektor pariwisata dan investasi. Dengan terkelola dan teroptimalisasi dengan baik, maka Kota Makassar akan menjadi kota maju di masa yang akan datang.

“Tentu amphi theatre yang merupakan inisiasi dan gagasan dari Gubernur Sulsel, yang merupakan bukti bahwa Pemerintah Provinsi Sulsel sangat memperhatikan Kota Makassar untuk sama-sama bisa bersinergi menghasilkan Kota Makassar yang ramah pariwisata dan investasi,” ujarnya.

Perannya bagi Kota Makassar untuk menggenjot pariwisata dan investasi untuk peningkatan PAD dan peningkatan Kota Makassar.

“Beliau sangat konsen memperhatikan Makassar, Lego-lego baru saja diresmikan oleh beliau, setiap hari, setiap sore, sangat ramai pengunjung dan sekarang pelebaran amphe theatre yang saya yakini dan percaya, bahwa ini akan memberikan kontribusi akumulatif dalam hal mendorong dan memajukan pariwisata di Kota Makassar,” lanjutnya.

Rudy meyakini, jika berbicara pariwisata dan investasi adalah bagaimana memuaskan pelayanan. Demikian juga menghadirkan kemudahan bagi investor. Sehingga terkait kepariwisataan dibutuhkan program kesungguhan yang ikhlas untuk menghasilkan karya nyata yang memberikan kepuasan.

Ia juga yakin dan percaya, wali kota terpilih yang akan dilantik, dengan latar belakang sebagai seorang arsitek, dengan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh Danny Pomanto, akan mampu lebih optimal menumbuhkan dan menggairahkan sektor pariwisata dan investasi di Kota Makassar. (*)

0 451

Makassar, humas.sulselprov.go.id – Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Makassar, Hardaningsih melakukan audiensi ke Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah di Kantor Gubernur, Rabu, 24 Februari 2021.

Menyampaikan perkenalan dirinya sebagai Kepala BB POM Makassar yang baru. Sebelumnya, ia bertugas di Bandung. Serta, berharap dukungan Pemerintah Sul-Sel dalam pengawasan obat dan makanan terpadu.

“Ini adalah audiensi yang pertama saya dengan Pak Gubernur. Memang karena banyak yang harus kami kerja samakan, baik dengan Pak Gubernur atau kepala daerah kabupaten/kota,” kata Hardaningsih.

Hardaningsih juga menyampaikan Inpres No.3 Tahun 2017 Tentang Peningkatan Efektifitas Pengawasan Obat dan Makanan, serta Permendagri No 41 Tahun 2018 Tentang Peningkatan Koordinasi, Pembinaan, dan Pengawasan Obat dan Makanan.

“Memang ada mandat dari Inpres Nomor 3 Tentang Efektivitas Pengawasan Obat dan Makanan di daerah,” sebutnya.

Juga terdapat sebuah Permendagri yang mengamanatkan untuk pembentukan Tim Koordinasi Pengamanan Obat dan Makanan di daerah. Di level provinsi dibentuk melalui SKnya dari Pak Gubernur.

Selain, dengan Gubernur juga dengan bupati dan wali kota. Diantaranya, harus mensinkronkan program.

BB POM selanjutnya akan melakukan MoU dengan Pemprov Sulsel selain terkait obat dan makanan. Terutama peningkatan daya saing UMKM. Di dalamnya terdapat pangan olahan, obat tradisional, kosmetik yang banyak memerlukan izin BB POM.

Selain sejauh ini masih terbatas juga ditemukan berbagai kesulitan. MoU ini diharapkan dapay mendorong produktif dan berdaya saing.

“Kelihatannya BB POM belum pernah MoU dengan Pak Gubernur juga. Akhirnya saya mengajukan bekerjasama MoU, ruang lingkupnya lebih besar lagi bukan hanya obat dan makanan. Pak Gubernur sangat mendukung dan juga setuju untuk MoU,” ujarnya.

BB POM Makassar melaksanakan tiga Program Nasional (Prognas) yang pelaksanaannya terintegrasi dalam satu kabupaten/kota yang memenuhi kriteria. Yaitu Program Pasar Aman, Gerakan Keamanan Pangan Desa dan Pangan Jajanan Anak Sekolah. Sinkronisasi dilakukan dengan program yang akan dibuat pemerintah daerah.

“Dengan Pak Gubernur tadi. Karena di Makassar ini mau dibuat namanya Pasar Lelang Ikan dan Pasar Ikan. Itu sudah berbicara dengan beberapa pihak, ini bisa jadi promo wisata juga,” sebutnya.

Sebagai Kepala BB POM baru, ia memiliki harapan dan menyatakan Makassar, memiliki potensi sumber daya yang besar. Baik sumber daya alam maupun SDMnya. Dukungan Universitas Hasanuddin juga dapat memberikan kontribusi besar melalui pengabdian pada masyarakatnya, melalui penelitian.

“Di sini ada Unhas, jadi artinya potensinya besar banget. Ini yang kita dorong untuk dimaksimalkan. Bagaimana mengolah ikan, tidak hanya dijual di Makassar tetapi bisa diekspor bahkan bagaimana teknologinya. Kami membantu registrasinya, nanti Unhas membantu penelitiannya dan Pak Gubernur dari sisi kebijakan,” paparnya.

Tidak lupa, Hardaningsih juga membagikan tips bagi masyarakat dalam memilih obat, makanan dan juga kosmetik.

Selian yang utama, menghindari memilih produk yang berisi bahan berbahaya juga dapat menerapkan “Cek Klik” sebagai cara mudah menjadi cerdas.

“Yang paling mudah kita menjadi cerdas kita melakukan Cek Klik. Ini cek kemasannya, cek labenya, cek izin edarnya dan cek kadaluarsanya. Harus ada juga penandanya produknya terdaftar. Saya juga akan sosialisasikan supaya aware (sadar),” pungkasnya. (*)

0 750
  • Rencana Lelang Mesin Pemintal Sutra untuk Soppeng dan Wajo

Makassar, humas.sulselprov.go.id – Kepala Dinas Perindustrian Sulsel, Ahmadi Akil melaporkan ke Gubernur Sulsel terkait penyelesaian pembangunan dua rumah produksi pemintalan sutra di Soppeng dan Wajo. Serta rencana lelang mesin pemintal. Hal ini terkait dengan pengembalian kejayaan sutra.

Ahmadi menjelaskan penyelesaian pembangunan bukan pada pembangunan gedung baru, namun rehabilitasi berat. Adapun anggarannya, untuk Wajo Rp1,5 miliar dengan 2 unit gedung sedangkan Soppeng Rp 700 juta.

“Ini upaya Pemerintah Provinsi Sulsel untuk mengembalikan kejayaan sutera untuk beberapa kabupaten. Khususnya Soppeng dan Wajo,” kata Ahmadi di Kantor Gubernur Sulsel, Selasa, 24 Februari 2021.

Laporkan pertama bahwa untuk 2020 sudah selesai pembangunan fisik rumah produksi pemintalan di dua kabupaten. Anggaranya berasal dari APBD Provinsi Sulsel.

Dan tahun ini, yaitu Tahun Anggaran 2021 juga mendapatkan alokasi dana DAK untuk pembangunan rumah produksi tenun gedogan.

Adapun karena Covid-19 di 2020, pengadaan untuk mesin peralatan pemintal diadakan di Anggaran Tahun 2021.

“Dan insyaallah dalam dua minggu ini akan kami ajukan ke ULP (Unit Layanan Pengadaan LKPP) untuk dilakukan lelang terkait pengadaan mesin itu,” sebutnya.

Terdapat dua mesin yang akan beli untuk pemintalan. Masing-masing untuk Soppeng dan Wajo. Dengan kapasitas yang berbeda. Untuk Wajo full otomatis dan di Soppeng semi otomatis.

Kemudian pengadaan mesin celup. Hadirnya mesin ini akan meningkatkan nilai tambah kain sutra. Dengan tidak lagi hanya menjual kain putih tetapi dengan kain berwarna.

“Selama ini menjual kain putih, harapan kita ke depan tidak lagi menjual kain putih. Tetapi kain yang sudah punya warna. Sehingga nilai tambahnya akan ada. Insyaallah tahun ini akan terealisasi,” harapanya.

“Pak Gubernur berharap ini segera dilaksanakan karena ini kepentingan masyarakat di Sulsel. Khususnya untuk sementara dua daerah ini, yakni Soppeng dan Wajo,” tambahnya.

Diketahu Pemprov menyiapkan anggaran Rp18 miliar untuk mengembangkan sentra sutra. Anggaran ini untuk proses pembuatan sutera. Mulai dari budi daya ulat sutra, pembuatan kokon, pemintalan, desain, quality kontrol, pengembangan tenaga ahli hingga proses pemasaran.

Khusus produksi sutra anggaran dari Dinas Perindustrian dialokasikan Rp 11,6 miliar. Sedangkan sisanya dialokasikan Dinas Kehutanan Sulsel. Anggaran dari Dinas Perindustrian ini digunakan membangun rumah produksi yang dilengkapi dengan mesin pemintal, pengembangan SDM, hingga pembangunan rumah kokon. (*)

0 744
  • Harga Khusus Pertalite Setara Premium

Makassar, humas.sulselprov.go.id – Gubernur Sulsel, Prof. HM Nurdin Abdullah mendukung penggunaan bahan bakar minyak yang lebih ramah lingkungan. Termasuk pada program Langit Biru Pertamina.

Program ini, untuk mengajak masyarakat merasakan langsung penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan kualitas yang lebih baik dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan dengan udara yang bersih dan sehat.

“Saya mengajak masyarakat Sulawesi Selatan untuk beralih menggunakan BBM berkualitas seperti Pertalite dan Pertamax agar udara lebih bersih dan sehat,” kata Nurdin Abdullah di Kantor Gubernur, 24 Februari 2021.

Ia mendukung Program Langit Biru (PLB) Pertamina melalui pemberian harga khusus Pertalite setara Premium bagi kendaraan roda dua, roda tiga, taksi plat kuning, ojek online dan angkutan umum.

“Mariki warga Sulsel beralih ke BBM yang lebih berkualitas sehingga dapat berkendara dengan nyaman, udara bersih dan sehat,” sebutnya.

EGM Regional Sulawesi PT Pertamina (Persero), Rama Suhut menjelaskan bahwa program pemerintah ini melalui Pertamina terkait lingkungan hidup.

“Kita rencana untuk mengedukasi masyarakat untuk menggunakan BBM berkualitas, Pertalite dan Pertamax,” sebutnya.

Program yang difokuskan pada beberapa jenis kendaraan. Beberapa SPBU akan menjual Pertalite dengan harga khusus ini yang diharapkan akan mengedukasi masyarakat menggunakan Pertalite.

Diketahui, PLB merupakan bentuk dukungan kepada Pemerintah sesuai Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

Upaya pencegahan pencemaran udara, dapat dilakukan melalui pengendalian emisi gas buang kendaraan bermotor. Salah satunya dengan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan.

BBM yang lebih berkualitas memiliki kadar oktan (Research Octane Number/RON) tinggi, sehingga lebih ramah lingkungan karena rendah emisi.

Selain itu, BBM yang lebih berkualitas akan berdampak positif terhadap performa kendaraan serta lebih irit konsumsi BBM karena pembakaran di ruang mesin lebih sempurna.

Pertamina terus mendorong penggunaan produk BBM berkualitas yakni Pertalite dengan RON 90, Pertamax RON 92 dan Pertamax Turbo RON 98. (*)

0 303

Makassar, humas.sulselprov.go.id – Wali Kota Makassar terpilih Danny Pomanto mengapresiasi langkah Gubernur Sulsel menggelar pelantikan Kepala Daerah secara semi virtual atau hybrid.

Pelantikan semi virtual atau secara laring dan during itu dinilainya tetap menjaga kesakralan pelantikan. Hal yang diiniasi oleh gubernur ini dianggap luar biasa.

“Saya juga menyampaikan ke beliau, terima kasih karena di atas ekspektasi kami. Kalau kami lihat virtual itu sakralisasinya tidak terlalu penuh,” kata Danny Pomanto.

Ia menyatakan pelantikan model hybrid ini diusulkan Nurdin ke Kemendagri dan diterima.

“Saya kira itulah hal-hal yang diimpikan kami kepala daerah bahwa dilantik jelas ada pemasangan pangkat dan tanda jabatan. Nah itu sakralnya penuh,” sebutnya.

Apresiasi ini dinyatakan Danny telah disampaikan juga di media beberapa waktu lalu sesaat Nurdin menyempaikan rencana tersebut. Pelantikan kepala daerah sakralitasnya secara kultural tetap dijaga di Sulsel.

“Saya kira ini baru di Indonesia, ini satu-satunya dan itu ada tertulis dan kita diberi diskresi untuk itu,” ungkapnya.

Sebelumnya, Nurdin Abdullah menyatakan telah bertemu dengan Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri di Makassar dua hari lalu (21/2).

Kemendagri telah menyetujui untuk melaksanakan pelantikan secara hybrid yang nantinya akan digelar pada 26 Februari mendatang, yang akan digelar di Baruga Karaeng Pattingaloang Rumah Jabatan Gubernur.

“Pertemuan bersama Dirjen (Otda) yang diutus oleh Pak Menteri (Mendagri) ke sini. Yang inti saya mau sampaikan bahwa, surat kita untuk pelantikan hybrid itu direstui. Jadi nanti pelantikannya di Makassar, ibu kota provinsi,” ungkapnya.

Adapun sebelas daerah yang kepala daerahnya akan dilantik adalah Kabupaten Gowa, Maros, Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Barru, Soppeng, Tana Toraja, Luwu Utara, Luwu Timur, Bulukumba, Kepulauan Selayar, dan Kota Makassar.

Diketahui, bahwa 12 daerah berpilkada di Sulsel. Satu pasangan kepala daerah lainnya, yakni Bupati-Wakil Bupati Toraja Utara akan dilantik Maret 2021 mendatang, karena masa tugas bupati sebelumnya sampai bulan Maret 2021. (*)

0 287

Makassar, humas.sulselprov.go.id – Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. HM Nurdin Abdullah menerima kunjungan silaturahmi Wali Kota Makassar terpilih Moh Ramdhan Pomanto di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Rabu, 24 Februari 2021.

Pria yang akrab disapa Danny atau DP ini didampingi wakilnya, Fatmawati Rusdi bertemu orang nomor satu Sulsel tersebut sebelum dilantik lusa, 26 Februari di Baruga Karaeng Pattingaloang bersama 10 pasang kepala daerah lainnya.

“Saya berterima kasih kepada Pak Gubernur telah menerima kami berdua sekaligus izin lapor diri,” kata Danny Pomanto.

Imbuhnya, mereka dukungan dari Gubernur. Demikian juga laporan program-program yang akan dijalankan serta yang akan diluncurkan termasuk memperkuat program-program yang sudah ada, seperti penanganan Covid-19.

“Saya kira dengan Pak Gub, bukan orang baru saling kenal. Saya sudah kenal sejak lama. Jadi saya kira tidak terlalu sulit untuk diwujudkan. Apalagi ada sosok perempuan. Jadi lengkap kami,” sebutnya.

Setelah berdialog, Nurdin mengajak DP-Fatma untuk meninjau beberapa ruangan yang telah direnovasi di kantor yang terletak Jalan Urip Sumiharjo nomor 269 ini. Seperti, ruangan kerja gubernur dan ruangan pelayanan lembaga pemerintah yang ada seperti KPK. Serta ruang rest room (toilet) berstandar hotel berbintang.

Danny menilai bahwa selera dari gubernur juga dapat diaplikasikan di Balai Kota dengan memberikan pelayanan yang nyaman bagi tamu dan masyarakat.

“Supaya semua bisa matching selama perjalanan kami berdua bertugas. Saya kira seperti itu, artinya Pak Gub tadi menerangkan tentang kantor gubernur, saya menganggap itu perintah ke wali kota untuk memperbaiki diri dan memperbaiki ruangnya juga,” ucapnya.

Sedangkan, Fatmawati mengapresiasi arahan dari gubernur, “Kami butuh arahan dari Pak Gubernur, kami butuh arahan dari Provinsi,” ujarnya.

Gubernur Nurdin Abdullah menilai, bahwa pertemuan ini memiliki makna bahwa hubungan yang terjalin antara gubernur dengan wali kota terpilih selama ini tetap harmonis.

“Saya kira hari ini kita patut bersyukur bahwa sudah terjawab kepada masyarakat. Bahwa Gubernur dengan wali kota terpilih itu tidak ada masalah,” sebutnya.

Ia melihat sosok Danny telah banyak memberikan kontribusi di Sulsel, merancang pembangunan di Sulsel dan kabupaten/kota lainnya.

Harapan dan titipan diberikan ke pada Danny untuk membangun Kota Makassar.

“Saya titip Makassar. Karena Makassar ini adalah etalase Sulsel bahkan Indonesia Timur. Pemerintah Provinsi siap untuk bersinergi, tentu tanggung jawab kita bersama Kota Makassar ini,” tambahnya.

Pemprov dan Pemkot kata Nurdin akan membangun team work yang kuat untuk terus mendorong percepatan pembangunan di Kota Makassar.

Pertemuan awal ini sebagai tanda kolaborasi yang baik ke depan. Serta sebagai momen yang tepat untuk bertemu menjelang pelantikan.

“Kita bicara dari hati ke hati. Apa yang bisa kita support tentu kita juga harus mendengar dari wali kota terpili maupun dari ibu wali kota,” ungkapnya.

Tidak ketinggalan, Nurdin memuji Fatmawati sebagai pendamping DP. Dengan pengalaman yang dimiliki menjadi kombinasi kepimimpinan yang baik.

“Ibu wakil wali kota juga punya pengalaman yang luar biasa. Saya kira ini kombinasi yang sangat bagus,” pungkasnya. (*)

0 622
  • HUT Tagana Ke-17 Tahun

Takalar, humas.sulselprov.go.id – Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah dan Ketua TP-PKK Sulsel, Liesty F Nurdin didampingi langsung Kadis Sosial Pemprov Sulsel hadir membagikan bibit mangrove, di Desa Galesong Baru, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar sebagai bagian kegiatan dari HUT Tagana Ke-17, Selasa, 23 Febuari 2021. Sebanyak 1.000 bibit mangrove dibagikan untuk ditanam.

“Hari ini berbagai rangkaian acara yang pertama adalah penanaman 1.000 mangrove di Galesong ini, yang kedua adalah penyerahan bantuan sembako dari Dinas Sosial provinsi Sulawesi Selatan,” ungkap Prof Nurdin Abdullah, di Takalar, Selasa, 23 Febuari 2021.

Ia menjelaskan, dengan adanya cuaca ekstrem ini tentunya hampir semua nelayan belum bisa untuk melaut.

“Oleh karena itu saya kira kita tentu berdoa kepada Allah SWT mudah-mudahan pandemi selesai. Cuaca juga sudah kembali normal sehingga kita bisa melaut kembali,” tuturnya.

“Hari ini kita hadir untuk sedikit meringankan beban masyarakat Galesong. Jadi Dinas Sosial Provinsi hari ini membawa sembako menyambung hidup kota. Iya tentu saya selaku Gubernur dan Pak Bupati Takalar akan terus memantau kondisi ini dan Insyaallah pemerintah akan hadir bersama-sama kita semua,” jelasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sosial Sulawesi Selatan, Gemala Faoza, mengaku, kegiatan hari ulang tahun Tagana kali ini sangat berarti dan sangat membanggakan bagi anggota Tagana Sulawesi Selatan.

Karena pertama kalinya di hadiri Gubernur Sulawesi Selatan sekalu pembinaan utama Tagana Sulsel dan hadir juga Ketua TP-PKK Sulsel.

“Izinkan kami mewakili seluruh anggota Tagana Sulawesi Selatan, menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran bapak dan ibu,” ungkapnya.

“Izinkan kami melaporkan kepada bapak Gubernur dalam menghadapi cuaca ekstrem saat ini. Kami Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan melakukan upaya sejak dini dalam menghadapi cuaca ekstrem tersebut, kesiapan logistik di masing-masing kabupaten kota sudah kami distribusikan,” tutupnya. (*)

0 511
Luwu, humas.sulselprov.go.id - Musibah banjir melanda Kabupaten Luwu, Senin, 14 Maret 2022 sekitar pukul 17.30 Wita. Banjir ini diakibatkan hujan deras yang berlangsung lama....