Tags Posts tagged with "Sulawesi Selatan"

Sulawesi Selatan

0 337
Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. Foto : Biro Humas Pemprov. Sulsel
  • Penghijauan Gunung Bawakaraeng

Makassar, birohumas.sulselprov.go.id – Wakil Gubernur (Wagub) Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, memimpin rapat penanganan dampak dan rehab lima DAS serta penghijauan Gunung Bawakaraeng, yang berlangsung di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Jum’at (1/2). Dalam rapat tersebut membahas tentang tindak lanjut pemulihan daerah yang terkena dampak banjir, serta reboisasi Gunung Bawakaraeng dan normalisasi lima DAS di Sulsel.

Baca Juga : Wagub Minta Percepat Pembangunan Bendungan Jenelata

Pada kesempatan ini, Wagub Sulsel menyampaikan bahwa wakil tim ketua Satgas mengusulkan keterlibatan beberapa pihak seperti dari Kejaksaan, Kapolda, Pangdam, Ormas, KKSS, dan juga mahasiswa. Tim akan melakukan survei langsung di lapangan selama sebulan untuk mengumpulkan data.

Baca Juga : BNPB Hadirkan Pakar Tangani Banjir Bandang dan Longsor Sulsel

“Wakil tim ketua Satgas menegaskan bahwa tim akan bekerja dengan melakukan survei selama sebulan untuk mencari data dan turun ke lapangan,” imbuhnya

Pertemuan tersebut bertujuan untuk mengumpulkan usulan dan saran dari beberapa Bupati/Kepala Daerah yang hadir, berkenaan dengan langkah-langkah yang harus diambil selama dua minggu ke depan. Saran dan usulan tersebut akan ditampung dan disampaikan kepada Gubernur selaku Kepala Provinsi. (*)

0 305

Makassar, birohumas.sulselprov.go.id – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memuji pertumbuhan ekonomi Sulsel di hadapan Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah, Staf Ahli Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Alwi Hamu, dan Anggota DPR RI Amir Uskara. Pujian tersebut diungkapkan langsung pada acara launching Gedung Perwakilan BI, di Kota Makassar, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Jumat (1/2/2019).

“Sedemikian kerja samanya dalam pengendalian inflasi. Alhamdulillah Provinsi Sulsel inflasinya sangat rendah tiga setengah persen, selebihnya saya ingin memajukan ekonomi daerah dan Alhamdulillah selamat bahwa Sulsel pertumbuhannya tahun lalu 7,2 persen, tahun ini (2019) diperkirakan 7,2 persen – 7,6 persen,” kata Perry Warjiyo untuk pertumbuhan ekonomi Sulsel.

Baca Juga : BI Optimistis Ekonomi Sulsel Tahun 2019 Tumbuh Positif

Gubernur BI juga mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran BI Wilayah Sulsel dan Pemprov Sulsel, dengan adanya kantor Perwakilan BI di Sulsel. Selain mempercepat proses komunikasi dengan seluruh bank di Sulsel, kantor perwakilan BI di Sulsel ini juga untuk mempermudah komunikasi di seluruh bank di Indonesia bagian timur.

“Alhamdulillah sudah resmikan gedung kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel yang baru, sehingga lebih luas representatif dan lebih modern dengan konsep modern office ini. Karna fungsi kantor perwakilan BI Sulsel tidak hanya Provinsi Sulsel, jadi juga sekaligus kantor koordinator untuk wilayah Timur Indonesia. Yang kedua, kami memberikan apresiasi kepada para mitra kerja di Provinsi Sulsel terutama Bapak Gubernur yang selama ini memang sinergi kerjanya sangat berat,” katanya.

Menurut Perry Warjiyo, dengan adanya perwakilan BI di Makassar ini, tentunya akan mempengaruhi untuk memperkuat berbagai kebutuhan Pemprov Sulsel.

“Kita bisa berprogresif nyata pada perekonomian nasional dan daerah. Karna itu, kantor perwakilan Bank Indonesia di Provinsi Sulsel kita akan perkuat, baik organisasi maupun sumber daya manusianya,” tuturnya.

Baca Juga : Nurdin Abdullah Paparkan Kemudahan Ekspor, Investasi, dan Perijinan

Selain menyampaikan kepada Gubernur Sulsel, Perry juga mengucapkan terimakasih banyak kepada jajaran pemerintahan kabupaten kota dan seluruh stakeholder.

“Sekarang melalui peresmian ini, saya menyampaikan apresiasi para mitra di Provinsi Sulsel dari Bapak Gubernur Sulsel, Bapak Walikota, Bupati, para rektor, civitas akademik, kalangan perbankan maupun berbagai pihak tokoh masyarakat mendukung kita sama-sama untuk memajukan perekonomian daerah,” pungkasnya. (*)

0 346
Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. Foto : Biro Humas Pemprov. Sulsel
  • 69 Meninggal Dunia, 7 Belum Ditemukan

Makassar, birohumas.sulselprov.go.id – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Doni Monardo, memimpin rapat koordinasi tentang penanganan banjir bandang dan longsor di Sulsel, di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur, Jumat (1/2). Dalam rapat tersebut, Andi Sudirman meminta tim melakukan kerjasama penanggulangan dan melakukan survei terhadap penanganan bencana banjir 22 Januari lalu.

“Bagaimana tim ini bekerja ada survei selama sebulan untuk mencari data dan melihat, kemudian akan disupervisi oleh pusat. Untuk pertemuan ini kita ada beberapa masukan,” kata Andi Sudirman Sulaiman.

Pada kesempatan ini juga, ia meminta masukan dari pimpinan daerah di wilayah terdampak. Untuk kemudian dilaporkan kepada gubernur dan melakukan tindakan, termasuk masukan dari BNPB.

“Paling tidak dalam dua minggu ke depan apa yang harus kita lakukan,” sebutnya.

Baca Juga : Wagub Minta Percepat Pembangunan Bendungan Jenelata

Sementara itu, Doni mengungkapkan, besarnya dampak banjir di Sulsel disebabkan oleh galian tambang dan maraknya alih fungsi lahan.

“Melihat apa yang terjadi dalam dua pekan terakhir yang terjadi di Sulsel. Kita semua prihatin karena kerugian yang ditimbulkan luar biasa. Terdapat 69 orang meninggal dunia, 7 orang belum ditemukan, ribuan orang mengungsi dan belasan ribu lahan pertanian terdampak dan secara ekonomi kerugiannya besar,” jelasnya.

Termasuk persoalan alih fungsi lahan dan tambang galian. Ini diharapkan semuanya akan dapat diselesaikan berdasarkan ketentuan yang berlaku, aturan hukum dan teknologi.

“Dan saya juga kira ada banyak pakar di Sulsel. Ada banyak perguruan tinggi yang memiliki kapasitas, untuk bisa membantu Pemerintah Provinsi sehingga banjir tidak menimbulkan kerugian yang besar,” ujarnya.

Doni juga membawa sejumlah ahli, misalnya yang berpengalaman pembibibitan, edukasi masyarakat, dan penataan bendungan. Dia juga menekankan pendekatan berdasarkan kearifan lokal.

“Pendekatan kearifan lokal penting, pada teori tentang sosiologi dan morfologi, sehingga tidak ada resistensi pada masyarakat, karena kita hadapi masyarakat kita yang harus kita bimbing. Agar mereka tidak kehilangan mata pencarian dan ekosistem,” bebernya. (*)

0 392
Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah. Foto : Biro Humas Pemprov Sulsel.

Makassar, birohumas.sulselprov.go.id – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) HM Nurdin Abdullah, memaparkan kemudahan ekspor, investasi dan perijinan semua usaha di depan Gubernur Bank Indonesia (BI). Iapun menyampaikan beberapa keberhasilan yang telah dicapai bersama Andi Sudirman Sulaiman, sejak dilantik 5 bulan lalu.

“Bapak Gubernur BI, kami bersama seluruh jajaran pemerintahan dan stakeholder yang ada di Sulawesi Selatan, kita terus mendorong komoditi unggulan kita,” ujarnya, saat peresmian gedung baru BI di Makassar, Jumat (1/2).

Baca Juga : Ekonomi Sulsel Positif, BI Sarankan Sulsel Perbanyak Ekspor

Nurdin Abdullah menuturkan, Indonesia pernah merasakan krisis di tahun 1998. Tapi Sulsel menikmati krisis tersebut, karena harga sejumlah komoditi melambung, seperti coklat dan kopi.

“Saya kira menjadi tantangan kita semua, karena coklat adalah keunggulan kita, tapi yang penting kita harus dorong untuk menjadi keunggulan Indonesia. Dan saya ingin menyampaikan kepada Bapak Gubernur BI, bahwa dengan dana desa yang dikucurkan pemerintah atas kebijakan Bapak Jokowi itu memberikan dampak yang sangat luar biasa,” terangnya.

Baca Juga : BI Optimistis Ekonomi Sulsel Tahun 2019 Tumbuh Positif

Nurdin Abdullah juga menyampaikan, kemandirian desa sudah mulai kelihatan. Mulai dari inovasi hingga program infrastruktur.

“Alhamdulillah kami di provinsi sudah siapkan Rp 300 miliar untuk keuangan daerah dan segera menyusul anggaran kami selanjutnya. Tapi tidak ada alasan bahwa dengan berkurangnya dana alokasi khusus ini akan menghambat program infrastruktur kita,” urainya. (*)

0 335

Makassar, birohumas.sulselprov.go.id – Era industri 4.0 ikut membuat humas dihadapkan pada Big Data dan Public Behavior, yang sangat cepat dan reaktif. Dalam beraktifitas pada era 4.0, praktisi humas harus efisien dan efektif dalam menggunakan teknologi, serta menguasai teknologi dalam rangka ikut menyebarkan citra positif melalui komunikasi yang dilakukan menggunakan berbagai teknologi.

Humas juga dapat ikut berperan dalam melawan berita-berita hoaks, serta fakenews yang sekarang ini beredar dimana-mana. Mengikuti perkembangan tersebut, Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) membuat nama, simbol atau pun identitas dalam rangka menyambut transformasi media bergeser ke era digital, dengan internet sebagai titik vital perubahannya.

Dengan melauching “New Branding Humas Sulawesi Selatan”, logo baru lebih fresh, positif dan menumbuhkan kepercayaan dengan warna merah sebagai warna utama.

Dalam identitas baru dengan simbol huruf “H” ini terkandung trust (kepercayaan), branding, Indonesia 4.0, informasi, mediamorfosis, keterbukaan informasi dan edukasi publik. Logo bertuliskan kata Humas Sulsel dengan latar belakang huruf lontara.

“Ini menjadi tahapan sejarah bagi Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel. Sejak ada humas, logo yang digunakan adalah logo pemerintah provinsi yang hanya diganti dibawahnya. Dan ini yang berlaku di semua OPD lingkup Pemprov Sulsel,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel, Devo Khaddafi saat melaunching di Mall Nipah, Makassar, Jum’at (1/2).

Devo menyampaikan, dengan bantuan tim kreatif Biro Humas, yang terdiri dari anak muda atau kaum milenial, menjadi tempat brain-storming yang begitu menantang.

“Ini, apa yang kita buat lebih fresh dan pasti membuat brand Sulsel semakin dikenal dan menjadi trend positif di Indonesia,” sebutnya.

Devo menyebutkan, logo ini mengandung unsur kepercayaan dan melawan hoaks dan sekaligus memperlihatkan Sulsel menyambut industri 4.0. Logo baru ini semakin menghubungkan dan memperlihatkan ikatan kerjasama dan kepercayaan antara pemerintah, masyarakat dan media.

Devo menjelaskan, warna dominan adalah warna merah. “Bahwa merah ini adalah warnanya orang Sulsel, mewakili unsur berani, semangat dan kerja sama. Kita berharap dengan logo baru ini terlihat terobosan Sulsel,” sebutnya.

Lanjutnya, merah juga bermakna optimis, sekaligus merupakan gambaran kehormatan dan keberanian Sulawesi Selatan.

“Huruf H dengan tulisan Humas Sulsel dan kalau kita lihat ada terbayang-bayang huruf lontara, itu yang kita jadikan backround,” paparnya.

Brand atau logo baru Humas Sulsel ini akan digunakan pada berbagai flatform media sosial, website dan produk Kehumasan dan Protokol Pemprov Sulsel. (*)

0 557
Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. Foto : Biro Humas Pemprov Sulsel

Makassar, birohumas.sulselprov.go.id – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, mengapresiasi langkah yang diambil Kementerian PU-PR yang berencana membangun Bendungan Jenelata, di Kabupaten Gowa. Iapun berharap agar pembangunan bendungan ini dipercepat.

“Alhamdulillah jika akan dikebut pembangunannya, sehingga masyarakat Gowa bisa menikmati bendungan dan sekaligus mengairi 22 ribu hektare sawah warga Gowa,” ujar Andi Sudirman, Jum’at (1/2).

Andi Sudirman mengapresiasi langkah percepatan pemerintah pusat dan respon cepat Bupati Gowa untuk menginisiasi akselerasi pembangunan yang akan menelan anggaran sekitar Rp 1,7 sampai Rp 2 triliun dari APBN tersebut.

Baca Juga : BI Optimistis Ekonomi Sulsel Tahun 2019 Tumbuh Positif

Sebelumnya, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Teuku Iskandar telah melaporkan rencana pembangunan bendungan pada Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, 30 Januari lalu. Dari data teknis BBWSPJ diketahui luas lahan bendungan Jenelata diperkirakan kurang lebih 1.702,81 hektare. Terdiri dari kebutuhan luas lahan untuk konstruksi kurang lebih 70,83 hektare, luas lahan untuk quarry/akses dll 199,80 hektare, luas untuk fasilitas umum 2,23 hektare, kebutuhan lahan untuk genangan 1.220,60 hektare, dan kebutuhan lahan untuk greenbelt 209,35 hektare.

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengaku sudah menyiapkan anggaran pembebasan lahan sekira Rp 460 miliar untuk pembebasan lahan 1.702,81 hektare, yang mencakup lima desa di Kecamatan Manuju. Diketahui, ada sekitar 7.092 jiwa atau 1.733 kepala keluarga nantinya yang akan direlokasi, sebelum proyek pengerjaan Bendungan Jenelata dimulai.

Pihak PUPR merencanakan proyek bendungan akan selesai sekitar tahun 2022-2023. Salah satu manfaat kehadiran Bendungan Jenelata, potensi banjir sungai Jenelata yang sebelumnya 1.800 meter kubik, akan turun hingga 750 meter kubik. (*)

0 326

Makassar, birohumas.sulselprov.go.id – Bank Indonesia optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Sulsel tetap bertahan dari tekanan global di tahun 2019 ini. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menegaskan, hal itu bisa terwujud jika sinergitas tetap terjaga seperti yang terjadi di tahun 2018 lalu.

“Dengan tantangan yang dihadapi cukup besar, namun dapat dilalui berkat sinergitas antara berbagai stakeholder,” kata Perry, di acara Dinner Talk Gubernur Bank Indonesia “Perekonomian Indonesia Prospek dan Arah Bauran Kebijakan” yang dirangkaikan dengan Pelantikan Pengurus Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (SEI) Cabang Makassar Periode 2019-2022 di Macora Ballroom, Hotel Rinra Makassar, Kamis (31/1) malam.

Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi tahun ini diprediksi 5-5,4 persen dengan titik tengahnya 5,2 persen. Hal ini didukung oleh pertumbuhan domestik yang cukup kuat, konsumsi maupun investasi. Inflasi akhir tahun dapat di bawah 3,5 persen. Nilai tukar saat ini di bawah Rp14.000 per dollar.

“Kami melihat bahwa nilai tukar ke depan akan bergerak stabil dan akan cenderung menguat,” tegasnya.

Baca Juga : Ekonomi Sulsel Positif, BI Sarankan Sulsel Perbanyak Ekspor

Hal ini terjadi karena sejumlah faktor. Pertama arus modal asing cukup baik. Triwulan empat tahun lalu dalam bentuk port polio baik di obligasi pemerintah saham, maupun aset keuangan lain berjumlah sekitar US$12 miliar, sehingga cadangan devisa naik.

“Khusus untuk Sulsel, potensi ekonominya sangat baik, posisi strategisnya sangat baik, ini bisa diperkuat dengan ekonomi yang tumbuh 7,2 (persen) tahun lalu,” ujarnya.

Sementara, Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, juga optimistis pertumbuhan ekonomi Sulsel akan lebih baik.

“Alhamdulillah, ekonomi kita di atas nasional, kedua inflasi masih bagus berada di range 3,5. Pada intinya, pertama ekspor kita tinggi, impor kita kecil dibanding ekspor kita,” ungkap Andi Sudirman.

Baca Juga : Wagub: Sulsel Bisa Jadi Pusat Ekonomi Syariah

Ia semakin optimis karena Sulsel sudah melakukan pengiriman langsung (direct call) ke Amerika, Eropa dan Asia.

“Kita baru tahun kemarin dibuka, Inshaallah, kita pertama lepas tiga kontainer, kemudian naik lima, tujuh, dua belas. Itu cuma selang berapa minggu grafiknya naik. Itu artinya ekspor kita akan mudah lagi,” jelasnya. (*)

0 369

Makassar, birohumas.sulselprov.go.id – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyarankan, agar pertumbuhan ekonomi Sulsel tetap positif dan tinggi, maka perlu mendorong ekspor, industri manufaktur, pariwisata, keuangan syariah dan kebijakan terintegrasi. Apalagi, potensi ekonomi Sulsel sangat baik, dengan pertumbuhan 7,2 persen di tahun 2018 lalu.

“Ekonomi Sulsel bisa ditingkatkan dengan mendorong industri manufaktur untuk hilirisasi, mendorong pariwisata, dan keuangan syariah serta kebijakan terintegrasi,” kata Perry, pada Dinner Talk Gubernur Bank Indonesia “Perekonomian Indonesia Prospek dan Arah Bauran Kebijakan” yang dirangkaikan dengan Pelantikan Pengurus Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (SEI) Cabang Makassar Periode 2019-2022 di Hotel Rinra Makassar, Kamis (31/1) malam.

Selain itu, posisi strategis Sulsel bisa menjadi hub ekonomi Kawasan Timur Indonesia, Jawa dengan bagian barat Indonesia, maupun dunia. Hub ini yang juga bisa dimanfaatkan baik, bagaimana mendorong banyak ekspor dan pariwisata.

“Caranya tentu saja perlu lebih banyak mendorong usaha manufacturing industri di daerah ini. Kemudian bisa memproses berbagai sumber daya alam dari timur untuk bisa diproses dan bisa diekspor,” ujarnya.

Baca Juga : Wagub: Sulsel Bisa Jadi Pusat Ekonomi Syariah

Sektor pariwisata juga besar. Dia mencontohkan, Sulsel dengan objek wisata Rammang-rammang memiliki potensi sangat bagus, maupun objek-objek lain. “Ini bisa mendorong ekonomi kerakyatan bisa lebih baik,” lanjutnya.

Secara umum dia menyampaikan, prospek ekonomi Indonesia dan Sulsel akan lebih baik dengan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dan stabilitas terjaga. Serta sinergi kebijakan akan antara pemerintah, BI, OJK dan dunia usaha juga semakin kuat di tahun 2019 ini.

Sementara itu, terkait saran BI agar Sulsel menjadi hub seperti Singapura menghubungkan berbagai daerah dengan infrastruktur yang memadai, Andi Sudirman Sulaiman menyebutkan Sulsel mengambil peran sebagai hub kawasan.

“Inshaallah kita bisa menjadi tujuan internasional, sistem kesehatan standar (internasional), kemudian pariwisata kita juga bagus,” ujarnya. (*)

0 579

• 8 Orang Meninggal Dunia Hingga 31 Januari 

Makassar, birohumas.sulselprov.go.id – Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel telah membentuk Tim Gerak Cepat (TGC) untuk penanggulangan dan antisipasi Deman Berdarah Dengue (DBD) di Sulsel. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan, Bachtiar Baso, mengungkapkan, delapan warga meninggal dunia per 31 Januari 2019.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, korban meninggal dari Kabupaten Maros satu orang, Soppeng dua orang, Wajo satu orang, Pangkep tiga orang dan Makassar satu orang. 

“Data di atas adalah laporan pukul tujuh malam (19:00 Wita) tadi dari Posko DBD Dinkes Sulsel,” kata Bachtiar.

Untuk TGC, ini akan standby selama 1×24 jam. Tim ini disiapkan untuk mengantisipasi penanggulangan DBD. 

“Ini keprihatinan kita untuk mewaspadai di Dinas Kesehatan, kami ada namanya di Dinkes Tim Gerak Cepat (TGC),” imbuhnya. 

Di Sulsel, seluruh rumah sakit (RS) telah disiagakan. “Ada 105 rumah sakit, dan kami minta rumah sakit yang ada di Sulsel memberikan ruang kepada seluruh penderita demam berdarah. Tidak boleh satupun rumah sakit ada penolakan,” tegasnya. 

Bachtiar menyatakan, jika tidak ditangani dengan cepat, bisa berakibat fatal. Trombosit akan turun, dan nyawa akan terancam. Ia juga meminta masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, apalagi di musim penghujan.

“Kepada masyarakat hendaknya selalu menjaga kebersihan lingkungan. Apalagi di musim penghujan ini, dan menghindari gigitan nyamuk,” ujarnya.

Sekedar informasi, untuk tahun 2017 jumlah kasus DBD 1.737 penderita dan jumlah kematian 13 orang. Sedangkan tahun 2018, jumlah kasus 2.141 penderita dan jumlah kematian 19 orang.

“Untuk penanggulangan penyakit ini, kami  melakukan kewaspadaan dengan membuat surat edaran ke kabupaten/kota dan di tindaklanjuti ke Puskesmas. Penguatan tatalaksana kasus penyakit Arbovirosis bagi dokter dan paramedis Puskesmas,” terangnya. 

Selain itu, dilakukan foging fokus, untuk antisipasi penyebaran kasus semakin meluas dan pembagian bubuk abate pembunuh jentik. Sosialisasi gerakan satu rumah satu jumantik dan pengendalian vektor arbovirosis di kabupaten/kota, dengan pendekatan keluarga, memantau keberadaan jentik di setiap rumah tangga.

Kewaspadaan dini dan siap melakukan respon yang dilakukan secara rutin oleh seluruh puskesmas melalui pengiriman SMS setiap minggu dan memantau adanya alert yang muncul. Juga dengan melakukan peningkatan kapasitas bagi petugas laboratorium PKM untuk penegakan diagnosis penyakit DBD. Monitoring evaluasi program arbovirosis bagi pengelola program kabupaten/kota. (*)

0 567
Luwu, humas.sulselprov.go.id - Musibah banjir melanda Kabupaten Luwu, Senin, 14 Maret 2022 sekitar pukul 17.30 Wita. Banjir ini diakibatkan hujan deras yang berlangsung lama....